Komitmen MA Berantas Korupsi Dipertanyakan

Penetapan tersangka terhadap Sekretaris MA, Hasbi Hasan dalam pusaran dugaan suap penanganan perkara di MA lagi-lagi membuktikan komitmen MA terhadap pemberantasan korupsi layak dipertanyakan.

Sebelum Hasbi, sudah ada dua hakim agung, yakni Sudrajat Dimyati dan Gazalba Saleh yang lebih dulu menjadi pesakitan di KPK. Sebelum itu, senior Hasbi di posisi sekretaris MA yakni Nurhadi bahkan lebih parah. Ia terjerat kasus suap gratifikasi sekaligus tindak pidana pencucian uang.

Juru bicara MA, Suharto memastikan pembenahan institusi dilakukan demi mengembalikan kepercayaan publik, serta praktik korupsi tak terulang kembali. MA menghormati proses hukum yang ada di KPK dan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. 

Selain merotasi pegawai serta panitera pengganti yang telah lama bertugas, MA juga membentuk Satgasus dari Badan Pengawas yang mengawasi pintu keluar masuk halaman dan gedung MA. Selain itu, untuk memantau para hakim staf dan pegawai yang berkeliaran hingga surat izin keluar kantor. 

Keterlibatan Hakim Agung dalam kasus suap termasuk sekretaris MA Hasbi yang menyandang profesi hakim, mengindikasikan juga lemahnya pola rekrutmen hakim Agung oleh KY. Bisa jadi, pola pengawasan terputus, sehingga berani bermain di bawah meja pengadilan tingkat kasasi.