Kisah klasik urusan etik antara Dewan Pegawas KPK dan Ketua KPK Firli Bahuri masih terjadi sampai detik ini. Kali ini di kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri mangkir dari panggilan Dewas. Ia meminta jadwal pemeriksaan dirinya diundur setelah 8 November 2023.
Pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu, salah satu anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho tiba di KPK menunggu kedatangan lima pimpinan KPK. Termasuk Firli Bahuri untuk diperiksa secara etik soal dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian.
Tak satupun yang menampakkan wajahnya di hari itu, kecuali Nurul Ghufron. "Sekarang kalau orangnya tidak ada mau diperiksa bagaimana? Dewas tidak punya upaya paksa," kata Albertina Ho.
Alexander Marwata dan Johanis Tanak muncul tiga hari kemudian. Alex diperiksa salah satunya soal foto pertemuan Firli dan Syahrul Yasin Limpo.
"Saya yang datang ke Kementan itu, duduk bersampingan dengan Menteri Pertanian. Apakah waktu itu saya enggak tahu bahwa yang bersangkutan dilaporkan masyarakat? Sekali lagi enggak mungkin kan setiap kali saya harus ketemu dengan pimpinan saya harus buka-buka database," kata Alexander Marwata usai diperiksa Dewas KPK, Senin, 30 Oktober 2023.
Dewas dianggap tidak bertaji menghadapi Firli. Buktinya, usai mangkir pemeriksaan etik, dua hari kemudian Firli kedapatan asyik main badminton di acara Kasad Cup 2023.
Sebelumnya, Firli juga meminta jadwal ulang pemeriksaan setelah 8 November. Lantas kenapa Firli mengulur waktu sampai 8 November untuk diperiksa etik oleh Dewas? Entah apa alasannya, yang jelas Firli ulang tahun di tanggal 8 November.
Di sisi lain, mantan Menteri Pertahanan Syahrul Yasin Limpo tidak membantah soal bertemu Firli di sebuah rumah di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Hal itu disampaikan saat diperiksa KPK Senin, 30 Oktober 2023.
Diketahui, rumah di Kertanegara ini disewa dan disebut-sebut dijadikan safe house KPK. Namun, Firli membantahnya.