6 November 2025 19:09
Setelah saling lempar tanggung jawab soal utang kereta cepat Whoosh, pemerintah akhirnya mulai mengambil langkah jelas. Usai bertemu Presiden Prabowo, CEO Badan Pengelola Investasi Danantara mengisyaratkan negara siap turun tangan melalui skema public service obligation atau PSO.
Setelah beberapa bulan terakhir saling lempar tangan soal penyelesaian utang kereta cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah sepertinya mulai mencapai titik temu.
Usai bertemu Presiden Prabowo di istana Rabu, 5 November kemarin, CEO Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan Roeslani memberikan sinyal bahwa pemerintah akan mengambil peran untuk bertanggung jawab atas prasarana proyek Whoosh. Sementara urusan operasional akan ditanggung BUMN atau badan usaha lainnya.
"Rosan menyebut pelibatan pemerintah melalui PSO itu masih dimatangkan. Tapi tadi sampaikan pemerintah pasti hadir dan nanti kalau yang kan itu juga ada undang-undangnya juga memang untuk sarana apa untuk prasarana dan juga untuk transportasi itu memang adalah tanggung jawab pemerintah. Tapi sarananya dan juga operasionalnya bisa di BUMN atau dunia usaha lainnya," kata Rosan dikutip dari Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 6 November 2025.
| Baca: Usut Dugaan Korupsi Whoosh, KPK: Tidak Ada Larangan |