Trauma Ledakan Sumur Minyak Blora, Warga Pilih Bertahan di Pengungsian

Puluhan warga Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih trauma dengan kejadian kebakaran maut di sumur minyak ilegal yang menewaskan sejumlah orang. Meski saat ini semburan api sudah berhasil dipadamkan total oleh petugas gabungan, warga memilih tidur di tempat pengungsian. 

Sebagian warga warga pada pagi hari pulang sebentar ke rumah untuk beraktivitas dan membersihkan rumah. Namun saat malam hari, warga memilih tidur di tempat pengungsian yang disediakan BPBD Blora.

"Ini juga aktivitas sebentar kalau siang. Kalau malam balik lagi ke pengungsian soalnya belum berani tidur di rumah," ungkap Muhindun, warga Desa Gandu.

Mereka masih trauma atas kejadian kebakaran maut yang menewaskan empat orang dan menyebabkan satu balita terluka parah. 
 

Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan Sumur Minyak di Blora Bertambah Jadi Empat Orang

Warga memilih menunggu pihak BPBD dan petugas Pertamina menyatakan bahwa sumur minyak ilegal sudah aman dan diperbolehkan pulang ke rumah masing masing. Untuk kebutuhan makan, warga mengandalkan bantuan dari dapur umum BPBD dan Dinas Sosial Blora.

Sejak hari pertama mengungsi, warga yang terdampak mengalami sejumlah penyakit seperti batuk, demam, pusing dan kontrol luka bakar. Pihak Dinas Kesehatan Blora menyiagakan tenaga kesehatan selama 24 jam untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi.

Warga berharap kejadian kebakaran maut tidak terulang kembali, sehingga warga hidup dengan tenang tanpa khawatir adanya aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal.