Indonesia Desak PBB Setop Serangan Israel di Lebanon

25 September 2024 22:02

Serangan Israel ke Lebanon yang telah menewaskan 500 jiwa langsung mendapatkan reaksi kecaman dari sejumlah pimpinan negara. Dalam pembukaan 'General Debate' Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Dewan Keamanan PBB kembali didesak Untuk menghentikan Zionis Israel. 

"Serangan ini semakin mengeskalasi situasi di Timur Tengah yang masih menghadapi krisis kemanusiaan, terutama karena atrocities, kekejaman, yang terus dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina," jelas Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan serangan Israel di Lebanon yang telah menewaskan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak. 

"Kekerasan serta agresi seperti ini tidak boleh menjadi sebuah 'new normal'. Masyarakat internasional harus mengambil langkah tegas untuk mendorong deeskalasi dan menghentikan kekerasan yang terus berlanjut," ungkap Retno.
 

Baca juga: Serangan Terbaru Israel ke Lebanon, 3 Orang Tewas dan Belasan Lain Terluka

Selain itu Menlu juga mengingatkan perlunya perhatian PBB menjamin keselamatan pasukan Indonesia yang bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

"Sebagaimana diketahui teman-teman bahwa pasukan perdamaian kita di Lebanon, UNIFIL, adalah pasukan terbanyak deployment, yang jumlahnya sekitar 1200-an orang. Tentunya keselamatan mereka juga menjadi perhatian, bukan saja dari negara pengirim seperti Indonesia, tetapi menjadi perhatian juga dari PBB," tutupnya.

Menlu menegaskan, penindasan rakyat Palestina adalah akar permasalahan konflik, dan perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah dicapai tanpa keadilan untuk Palestina.

Israel melakukan rangkaian serangan udara ke Lebanon sejak Senin 23 September dan mengklaim mengincar Hizbullah. Menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad, korban tewas akibat serangan itu mencapai 560 jiwa, termasuk 95 perempuan dan 50 anak-anak. Sedangkan 1.835 dilaporkan terluka dalam serangan ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)