200 Guru Ikuti Workshop Transformasi Pendidikan Melalui Deep Learning

21 October 2025 20:15

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar workshop pendidikan di Hotel Griptha, Kudus, Jawa Tengah. Acara ini mengusung tema 'Transformasi Pendidikan Melalui Pembelajaran Mendalam untuk Mendorong Kualitas Pendidikan Lebih Maju dan Relevan dengan Perkembangan Zaman'.

Sekitar 200 guru dari Kabupaten Kudus dan Demak mengikuti workshop ini. Mereka mendapat pembekalan materi tentang deep learning atau pembelajaran mendalam yang mendorong siswa untuk memahami konsep secara menyeluruh, bukan sekedar menghafal. 

Lestari Moerdijat dalam sambutannya menyampaikan bahwa konsep transformasi pendidikan dan pembelajaran mendalam merupakan keniscayaan yang harus dihadapi dunia pendidikan Indonesia. Ia menekankan pentingnya menciptakan sekolah yang belajar atau learning school di mana guru dan murid tumbuh bersama dalam proses pendidikan.

Pembelajaran mendalam dianggap sebagai salah satu jawaban untuk menciptakan lingkungan belajar yang humanis, partisipatif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk melihat hubungan antar konsep, menganalisis masalah, dan menemukan solusi melalui pengalaman langsung. 

"Yang paling penting adalah menyiapkan Bapak dan Ibu sebagai garda terdepan agar mampu nantinya menghasilkan anak-anak yang siap menerima tongkat estafet dari kita semua menuju Indonesia Emas 2045," kata Lestari Moerdijat, dikutip dari tayangan Newsline Bisnis, Metro TV, Selasa, 21 Oktober 2025.
 

Baca juga: Lestari Moerdijat Serahkan Bantuan Alat Musik Kentrung ke Pelajar & Seniman Muda di SRKJ

Konsep deep learning yang diusung dalam workshop ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan oleh pemerintah. Guru didorong untuk lebih berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa mengembangkan potensinya secara mandiri.

Workshop ini juga menjadi ajang bagi para pendidik untuk memperkuat pemahaman tentang metode pembelajaran holistik yang berorientasi pada kebutuhan dan keingintahuan murid. Dalam kesempatan ini, Rerie juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi pendidikan dasar dan menengah, terutama keterbatasan teknologi dan informasi. 

Meski begitu, ia optimis para guru memiliki semangat dan modal dasar untuk menjalankan transformasi pendidikan melalui fasilitas yang tersedia. Rerie juga mengingatkan bahwa di era digital guru harus mampu mengimbangi perkembangan teknologi tanpa melarang penggunaannya secara kaku. 

Harapannya kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di berbagai daerah lain sebagai upaya mendorong pemerataan kualitas pendidikan. Ia menegaskan transformasi pendidikan bukan sekedar perubahan sistem, tetapi gerakan kolektif untuk membangun sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa. 

Adanya metode ini diharapkan dapat membantu kemajuan pendidikan di Indonesia. Terutama, di tengah tantangan digitalisasi dan perubahan kurikulum yang terus berlangsung. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)