Marriage is Scary Ramai Diperbincangkan di Media Sosial

14 February 2025 10:32

Akhir-akhir ini istilah 'marriage is scary' ramai diperbincangkan di media sosial. Istilah itu menggambarkan pernikahan sebagai sesuatu yang rumit dan menakutkan.  

Ungkapan 'marriage is scary' mencerminkan perasaan takut atau ragu terkait dengan berbagai aspek pernikahan. Mulai dari tanggung jawabnya besar, perubahan dalam kehidupan pribadi, sampai dengan potensi masalah yang mungkin timbul saat menjalin hubungan jangka panjang.

Istilah 'marriage is scary' juga ramai di X karena banyak pemilik akun X yang mengunggah rasa takut mereka terhadap konsep pernikahan. Berbagai bentuk ketakutan dalam pernikahan sering muncul. Misalnya, menikah dengan pasangan yang tidak bisa saling mengerti, mudah emosi, tidak bisa berbagi pekerjaan rumah, sampai dengan pasangan yang bisa saja ada kecenderungan berselingkuh.

Meski demikian, tidak semua pengguna media sosial berpandangan negatif terhadap pernikahan. Ada juga netizen yang tidak setuju dengan istilah 'marriage is scary' dan tetap meyakini bahwa pernikahan itu adalah sesuatu yang indah dan diidam-idamkan.
 

Baca juga: Seoul Tawarkan Rp15 Juta untuk Pasangan yang Menikah pada Tahun 2025

Apa Kata Psikolog soal Istilah Marriage is Scary?

Menurut Psikolog Klinis Putri Rahayu, istilah 'marriage is scary' timbul akibat banyaknya kasus perceraian yang terjadi akhir-akhir ini. Orang yang takut untuk menikah adalah orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri. 

"Kita perlu selesai dengan diri sendiri sebelum memulai babak baru. Misalnya, kita belum selesai dengan emosi," kata Putri dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Jumat, 14 Februari 2025. 

Putri menuturkan bahwa emosi dan luka batin merupakan tanggung jawab diri masing-masing. Bukan tugas orang lain atau pasangan.

"Itu adalah tugas kita sendiri," ucapnya. 

Dari sisi psikologis, orang yang disarankan untuk menikah adalah orang yang sudah matang. Orang tersebut harus bisa mengelola emosi dengan baik. 

"Kalau dari perempuan menstruasi, kalau kita masih menggebu-gebu, semua orang merasakan. Tapi untuk mengelola emosinya, kalau kita bisa menempatkan diri, 'lagi PMS nih jangan ganggu kerja'. Itu berarti kita belum selesai, belum mampu mengotakkan posisi itu," ujarnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)