.
4 September 2025 22:52
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengaitkan tindakan anarkis dalam unjuk rasa dengan gejala makar dan terorisme menuai beragam tanggapan. Sejumlah pihak meminta agar ada pemisahan yang jelas antara gerakan mahasiswa yang murni, dengan kelompok penyusup yang bertujuan menciptakan kerusuhan.
Pengamat Militer, Beni Sukadis, menilai aspirasi yang disuarakan mahasiswa bersifat murni sebagai penyampaian tuntutan rakyat. Namun, ia melihat adanya kerentanan gerakan tersebut disusupi oleh kelompok lain yang memanfaatkan situasi untuk tujuan tertentu.
"Presiden tidak menuduh mahasiswa secara langsung melakukan makar, melainkan bahwa mahasiswa dimanfaatkan oleh kelompok provokator," ujar Beni dikutip dari Primetime News, Metro TV, Kamis, 4 September 2025.
Di sisi lain, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Agus Setiawan, dengan tegas membantah tudingan makar. Menurutnya, aksi mahasiswa murni lahir dari akumulasi kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah dan DPR.
"Pernyataan dugaan makar mendelegitimasi gerakan mahasiswa. Kami menuntut pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut tuntas dan membuktikan siapa dalang serta pelakunya," tegas Agus.
Baca juga: Transformasi DPR, Puan Sampaikan Seluruh Fraksi Sepakat Hapus Tunjangan Perumahan |