Aktivitas di Surabaya dan Makassar Kembali Normal Pasca Demonstrasi

Situasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Makassar, Sulawesi Selatan, berangsur kondusif pasca demonstrasi yang berujung kerusuhan pada 28-30 Agustus lalu. Aktivitas perkantoran dan ekonomi di kedua kota tersebut mulai pulih pada Senin, 1 September 2025, meski penjagaan ketat masih dilakukan di sejumlah objek vital.

Di Surabaya, tim gabungan TNI dan Polri masih bersiaga di sekitar Gedung Negara Grahadi untuk mengantisipasi aksi susulan. Sebelumnya, pada Sabtu malam, sebagian kompleks gedung tersebut, termasuk ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, hangus terbakar.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala daerah untuk menjaga kondusivitas wilayah. Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberlakukan kebijakan belajar dari rumah untuk menjamin keselamatan siswa.

Sementara itu, di Makassar, aparat keamanan juga disiagakan di titik-titik rawan, termasuk di bawah Jembatan Layang Urip Sumoharjo dan kantor pemerintahan. Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengerahkan ribuan personel gabungan untuk memastikan situasi tetap aman.

Pemerintah Kota Makassar menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara. Siswa tingkat SD dan SMP juga diimbau untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh hingga 4 September mendatang.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Rusdi Hartono, menyatakan pihaknya tengah mengusut tuntas insiden pembakaran di Kantor DPRD Kota Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Ia menegaskan bahwa tersangka dalam kasus perusakan tersebut akan segera ditetapkan.