Ini Sosok yang Pertama Kali Membacakan Sumpah Pemuda

Gervin Nathaniel Purba • 28 October 2025 10:05

Jakarta: Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Momen bersejarah yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini menjadi simbol kuatnya tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Namun, banyak yang belum mengetahui siapa sosok yang pertama kali membacakan naskah Sumpah Pemuda di hadapan para peserta Kongres Pemuda II.

Sosok yang Membacakan Sumpah Pemuda

Orang pertama yang membacakan naskah Sumpah Pemuda adalah Soegondo Djojopoespito, seorang tokoh muda yang menjabat sebagai Ketua Kongres Pemuda II pada tahun 1928. Dalam kongres yang digelar di Batavia (sekarang Jakarta), Soegondo dengan lantang membacakan hasil rumusan para pemuda dari berbagai organisasi.

Dengan suara penuh semangat dan pandangan yang jauh ke depan, Soegondo mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk bersatu, tanpa melihat perbedaan suku, agama, maupun daerah asal. Pembacaan Sumpah Pemuda olehnya menjadi momen sakral yang menggugah semangat kebangsaan di antara para peserta kongres.
   

Profil Singkat Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito lahir di Tuban, Jawa Timur, pada tahun 1905. Ia merupakan tokoh yang dikenal gigih memperjuangkan persatuan bangsa melalui organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) atau Indonesische Studentbond dalam bahasa Belanda. Organisasi ini berdiri pada September 1926 dan beranggotakan pelajar dari berbagai daerah di Nusantara.

Sebagai ketua PPPI sekaligus Ketua Kongres Pemuda II, Soegondo berperan besar dalam menyatukan berbagai organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, dan lainnya. Di bawah kepemimpinannya, kongres berjalan lancar dan melahirkan pernyataan monumental yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

Setelah masa pergerakan, Soegondo tetap aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Ia pernah menjadi dosen dan pegawai negeri, serta dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa.

Sementara itu, penulis naskah Sumpah Pemuda adalah Moehammad Yamin. Selain Soegondo sebagai pembaca naskah, sosok penting lain yang tidak kalah berperan adalah Moehammad Yamin. Ia merupakan penulis naskah Sumpah Pemuda, yang kemudian menjadi dasar semangat persatuan bangsa Indonesia.

Yamin adalah seorang sastrawan, ahli hukum, sekaligus politikus asal Sumatera Barat. Dalam Kongres Pemuda II, ia merumuskan tiga ikrar penting yang menyatukan seluruh pemuda Indonesia yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Gagasan Yamin inilah yang menjadi pondasi bagi terbentuknya identitas nasional Indonesia.
 

Isi Lengkap Teks Sumpah Pemuda (Ejaan Disempurnakan)

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Sobat MTVN Lens, teks asli Sumpah Pemuda pada tahun 1928 ditulis dalam Ejaan Van Ophuijsen, sistem ejaan bahasa Melayu yang digunakan pada masa kolonial Belanda. Kini, teks tersebut telah disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) agar lebih mudah dipahami oleh generasi modern.

Latar Belakang dan Tujuan Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27–28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya No. 106, Batavia, gedung yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda. Kongres ini merupakan kelanjutan dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926.

Tujuan utama kongres ini adalah untuk memperkuat persatuan antarorganisasi pemuda Indonesia, yang saat itu masih terpecah berdasarkan latar belakang daerah dan suku. Melalui diskusi dan semangat kolektif, para pemuda sepakat bahwa perjuangan melawan kolonialisme hanya bisa dilakukan jika bangsa Indonesia bersatu sebagai satu kesatuan yang utuh.

Makna dan Warisan Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia

Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga pondasi ideologis bagi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semangat persatuan, nasionalisme, dan cinta tanah air yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 terus menjadi inspirasi bagi generasi muda hingga saat ini.

Sobat MTVN Lens, peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tahun bukan hanya bentuk penghormatan terhadap perjuangan masa lalu, tetapi juga pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia bahwa kekuatan terbesar bangsa ini terletak pada persatuan di tengah keberagaman.

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di metrotvnews.com. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)