Lagi, Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari Jakarta

12 November 2025 11:53

Jakarta: Kampung Bahari di Jakarta Utara kembali jadi sorotan. Dalam sepekan, kawasan padat di pesisir Tanjung Priok ini dua kali digerebek aparat. Pertama pada Rabu, 5 November 2025, lalu berlanjut pada Jumat, 7 November.

Dua operasi besar ini dilakukan oleh personel BNN RI, Polda Metro Jaya, Brimob dan Polres Jakarta Utara, dengan menyasar area yang telah lama dikenal sebagai zona merah peredaran narkoba di Jakarta.

Lokasi penyisiran meliputi gang-gang sempit di sekitar rel kereta api hingga rumah kos di Jalan Samudra 4 dan Jl Gang Air 2. Ini merupakan titik-titik rawan yang disinyalir menjadi tempat penyimpanan barang haram.


Fakta utama penggerebekan Kampung Bahari


Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto memimpin langsung operasi tersebut, bersama sekitar 700 personel gabungan. Pola operasi kali ini mirip dengan razia sebelumnya, yaitu menyisir area padat penduduk, memeriksa rumah-rumah, dan menutup akses keluar kampung agar pelaku tidak kabur.

Kawasan ini memang dikenal sebagai lokasi yang sulit ditertibkan karena jalanan sempit, bangunan berhimpit, dan akses keluar masuk yang banyak, membuat ideal untuk tempat persembunyian.

Perlawanan warga


Aksi penggerebakan oleh aparat tidak berjalan mulus dan mendapat perlawanan dari para pelaku dengan serangan batu dan panah. Kemudian terjadi bentrokan di area rel kereta api. Aparat berhasil menguasai lokasi dan mengamankan gudang narkoba.

Aparat mengamankan sembilan orang dalam razia terbaru, sehingga total sebanyak 27 orang diamankan dalam dua kali penggerebekan. Barang bukti narkoba yang disit petugas meliputi 89 kg sabu, 91,53 gram ganja, dan 159 butir ekstasi.

BNN menyebut penyitaan sabu tersebut termasuk yang terbesar di Jakarta pada tahun ini, dengan nilai total yang mencapai miliaran rupiah. 

Selain narkoba, petugas juga mengamankan puluhan senjata api laras panjang dan pendek, 21 senjata tajam, 1 busur panah =, 8 anak panah, beberapa motor sport, dan 9 unit telepon genggam.


Barang diduga hasil narkoba


Dari penggeledahan di rumah kos, aparat juga menemukan barang berharga bernilai miliaran rupiah yang diduga hasil kejahatan narkotika. Barang bukti tersebut di antaranya uang tunai sebanyak Rp5 miliar, 5 emas batangan masing-masing seberat 100 gram, dan sejumlah perhiasan emas.

Dalam ketarangan pers, BNN menyatakan akan menyelidiki barang-barang tersebut melalui penulusuran tindak pidana pencucian uang untuk memutus jaringan peredaran hingga menghentikan pendanaan.

Kasus penggerebakan Kampung Bahari tersebut menunjukkan bahwa perang melawan narkoba masih menghadapi tantangan besar. Kawasan padat penduduk, akses terbatas, dan keberadaan jaringan lama, membuat penindakan di lokasi tersebut tidak bisa hanya sekali melakukan razia. 

BNN menegaskan bahwa operasi akan terus berlanjut dengan pendekatan pemberantasan dan rehabilitasi serta koordinasi dengan Pemprov Jakarta untuk menata kembali kawasan berisiko tinggi seperti Kampung Bahari. 

Sumber: Redaksi Metro TV

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)