Jakarta: Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyentil Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Dudy disebut tidak pernah menghadiri rapat sebelum ada keputusan pembatasan operasional truk selama 16 hari demi kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan rapat tersebut selalu dilaksanakan secara daring. Sayangnya, yang selalu menghadiri rapat hanya level kepala sub direktorat (kasubdit).
"Menhub tidak ada di situ. Yang memimpin rapat menyangkut masalah logistik Indonesia seutuhnya kasubdit. Dirjennya ke mana?" ujar Gemilang, dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Jumat, 21 Maret 2025.
Gemilang memastikan pihaknya selalu memberikan usulan dalam setiap rapat. Namun usulan mereka hanya sekadar ditampung. Tidak didengarkan.
"Akhirnya keputusannya tidak berubah," kata Gemilang.
Menurut Gemilang, keputusan pembatasan operasional truk selama 16 hari karena arus mudik diprediksi cukup meningkat. Padahal menurut sejumlah prediksi disebutkan terjadi penurunan mudik sebanyak 24 persen tahun ini.
"Jadi kami heran sekarang. Wakapolrinya menyatakan bahwa penurunan arus mudik 24 persen. Korlantasnya menaikkan pelarangan terhadap kami. Logistik ini biasanya (pembatasan operasional) 10 hari," katanya.
Dia khawatir pembatasan operasional yang begitu panjang ini bisa berdampak terhadap pemasukan para pengendara sopir
truk. Terlebih menjelang Idulfitri.
Begitu juga terhadap aktivitas pengiriman barang. Dikhawatirkan bisa terjadi penumpukan barang karena tak kunjung diangkut.