22 January 2024 12:31
Sejumlah Aktivis '98 serta akademisi menggelar diskusi bertajuk 'Selamatkan Demokrasi Indonesia' yang mengajak para mahasiswa untuk memilih calon pemimpin yang tidak memiliki hutang masa lalu. Mereka juga menyerukan untuk menolak dinasti politik.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), yang juga mantan Aktivis '98, Ray Rangkuti menyebut, pemerintah saat ini alih-alih menjaga demokrasi justru mengerus prinsip-prinsip demokrasi.
"Alih-alih ada upaya dan semangat untuk menjaga kualitas demokrasi dan pelaksanaan pemilunya yang ada adalah langkah-langkah, tindakan yang terus memperburuk kualitas demokrasi kita." kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), yang juga mantan Aktivis '98, Ray Rangkuti.
Ray mengungkit putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia minimal capres-cawapres yang menurutnya melanggengkan politik dinasti.
Ray Rangkuti juga mempersoalkan natralitas aparat, seperti TNI, Polri, aparatur sipil negara (ASN) dan para kepala desa dalam pemilu 2024.