Dedi Mulyadi Tegur Bupati Sukabumi atas Lambannya Penanganan Kasus Balita Cacingan

21 August 2025 20:21

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegur keras Bupati Sukabumi Asep Japar atas lambannya penanganan kasus balita yang meninggal akibat penyakit cacingan akut. Ia menilai pemerintah kabupaten kecolongan dalam mengawasi kesehatan warganya. 

"Kita tegur, kita tegur keras ini tidak boleh lagi landai seperti itu. Sukabumi itu kan problemnya banyak, infrastrukturnya buruk. Kemudian, 9.000 rumah yang terkena gempa belum terehabilitir. Ini diperlukan kecekatan bupati untuk kerja keras. Enggak bisa landai lagi," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 21 Agustus 2025. 

Saat ini, orang tua raya yang mengidap TBC dan gangguan mental sudah dibawa ke rumah sakit. Dengan kejadian ini, Dedy meminta kepala desa lebih proaktif memantau kondisi warganya.

"Orang tuanya sudah di Rumah Sakit Welas Asih lagi saya tangani karena mengalami gangguan kejiwaan dan TBC. Kita sedang tangani dan kita juga ingin melakukan analisis apa sih sebenarnya yang terjadi dan kenapa sampai lolos, tidak terperhatikan oleh lingkungan desa setempat, bidan setempat, puskesmas setempat, dinas kesehatan, bupati," ujar Dedi. 

Menanggapi hal itu, Bupati Sukabumi Asep Japar menyanggahnya. Ia mengaku Raya sudah dibawa ke Posyandu dan mendapatkan obat cacing. Bidan desa juga sudah berkali-kali mengunjungi Raya untuk memberikan layanan kesehatan.

"Dalam kejadian ini saya tanya bahwa ini kita tidak diam. Bahkan, itu masih saudaranya kepala desa. Termasuk kepala desanya punya bidan juga. Jadi itu tidak dibiarkan," ungkap Asep. 
 

Baca juga: KDM Geram Balita di Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing

Sebelumnya, video yang diunggah oleh lembaga relawan bantuan sosial Rumah Teduh Sahabat Iin melalui sosial media menjadi viral. Dalam postingan itu diperlihatkan bocah perempuan bernama Raya yang tinggal di Kabupaten Sukabumi mengalami penyakit cacingan atau askariasis yang parah hingga cacing gelang hidup sepanjang 15 cm keluar dari lubang hidungnya. 

Korban diduga terjangkit cacing parasit karena sejak bayi sering bermain di kolong rumahnya. Tempat itu juga menjadi kandang ayam dan penuh kotoran hewan.

Tim relawan kemanusiaan mengevakuasi Raya pada 13 Juli 2025 untuk perawatan di rumah sakit. Takdir berkata lain, Raya, bocah 4 tahun itu meninggal dunia pada tanggal 22 Juli 2025. 

Raya dibesarkan oleh seorang ibu yang memiliki gangguan mental dan sang ayah mengalami sakit parah. Korban setiap hari bermain di kolong rumahnya di Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi hingga terkena penyakit dan meninggal dunia dengan kondisi tubuh diduga dipenuhi cacing. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)