23 August 2025 09:30
Jakarta: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan operasi besar terbaru di Jalur Gaza, Palestina, dengan target mencaplok Kota Gaza, di tengah keluhan militer terkait personel yang kelelahan imbas agresi yang berlangsung sejak Oktober 2023.
Pencaplokan total Kota Gaza diperkirakan memerlukan waktu lima bulan. Namun, Netanyahu meminta militer untuk mempercepat waktu dan segera menduduki wilayah tersebut.
Rencana operasi militer besar-besaran sudah disiapkan oleh Zionis Israel sejak Oktober 2023. Fokus awalnya membentuk zona aman dan perimeter untuk melindungi wilayah Israel.
Ternyata sudah 75% wilayah Palestina yang dikuasai Israel. Wilayah yang dikuasai meliputi Rafah, Khan Younis, dan Beit Lahia. Sementara wilayah yang tersisa adalah Gaza City yang menjadi pusat perlawanan Hamas.
Operasi besar-besaran tersebut ternyata sudah mendapatkan lampu hijau dari menteri pertahanan Israel Katz, dengan mengerahkan 60 ribu pasukan tambahan.
Di balik operasi besar tersebut, tentara cadangan Israel mengalami kelelahan akibat rotasi yang panjang, dan protes para keluarga tentara sandera yang semakin besar.
Sementara itu, rencana Israel tersebut mendapat tentangan dari sejumlah pihak, di antaranya warga mereka sendiri, PBB dan dunia internasional yang memperingatkan risiko bencana kemanusiaan.
Sedangkan operasi besar yang berlangsung lama juga mengakibatkan warga Gaza mengalami krisis pangan, air, dan obat-obatan akibat pengepungan.
Sementara dukungan dunia Arab dan Eropa semakin kuat terhadap tuntutan gencantan senjata sesegera mungkin.
Sumber: Redaksi Metro TV
Streaming