Kejadian perundungan kembali mencoreng dunia pendidikan Indonesia. Kali ini, peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, di mana seorang siswa sekolah dasar berinisial C meninggal dunia diduga akibat menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekolahnya sendiri.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD ini sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Indrasari, Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu. Namun nyawanya tak tertolong.
Orang tua korban meminta pihak
kepolisian untuk melakukan otopsi. Sebab, sebelum meninggal dunia, tubuh anak mereka ditemukan mengalami sejumlah luka lebam, khususnya di bagian perut dan kaki, yang diduga akibat benturan benda tumpul.
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian menyatakan bahwa saat ini penyidik masih menunggu hasil resmi otopsi guna memastikan penyebab kematian korban. Selain itu, penyidik juga telah memeriksa pihak sekolah untuk mengungkap dugaan kasus
perundungan ini, termasuk guru-guru serta teman-teman sekelas korban yang diduga terlibat.
Kematian tragis ini kembali menjadi peringatan penting bagi semua pihak, terutama orang tua dan sekolah, akan pentingnya pengawasan serta pendidikan karakter terhadap anak-anak. Termasuk dalam hal menanamkan nilai anti-perundungan sejak dini.
(Tamara Sanny)