11 February 2025 16:39
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel harus dibatalkan jika Hamas tidak membebaskan semua sandera yang mereka tahan. Meski demikian, Trump mengakui bahwa keputusan pembatalan akan sangat bergantung pada sikap Israel.
“Baiklah, saya akan mengatakan ini dan saya akan membiarkannya. Karena itu keputusan Israel. Namun sejauh yang saya ketahui, jika semua sandera tidak dikembalikan pada Sabtu pukul 12.00, saya pikir itu waktu yang tepat, saya akan mengusulkan batalkan saja (gencatan senjata) dan biarkan bencana terjadi,” ujar Trump dalam keterangannya.
Baca: Warga Palestina Sebut Rencana Trump untuk Kuasai Gaza ‘Deklarasi Perang' |
Adapun ini merupakan respons dari aksi Hamas yang mengumumkan pada Senin 10 Februari 2025 bahwa pembebasan sandera Israel akan ditunda ‘hingga pemberitahuan lebih lanjut,’ dengan alasan bahwa Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Seharusnya, kelompok tersebut membebaskan tiga sandera Israel pada Sabtu 8 Februari 2025, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan setelah serangan 7 Oktober 2023. Namun, keputusan Hamas menunda pembebasan ini menimbulkan ketegangan baru di wilayah tersebut.