10 November 2025 17:10
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Suyudi Ario Seto, mendorong pelaksanaan operasi di kawasan rawan narkotika sebagai pintu masuk (entry point) bagi program rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, dan pencegahan yang berkelanjutan. Langkah ini ditekankan sebagai bagian dari upaya komprehensif memulihkan ketahanan sosial di daerah yang terdampak.
Suyudi Ario Seto, menekankan bahwa BNN tidak dapat bekerja sendiri. Upaya pemulihan ketahanan sosial masyarakat di kawasan rawan narkotika yang berkelanjutan membutuhkan peran serta kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta seluruh elemen masyarakat.
"Selama ini masyarakat yang terdampak pada kejahatan narkotika tersandera dalam lingkaran kuat dari jaringan sindikat narkotika itu sendiri. Masyarakat tidak berdaya dan tidak memperoleh dukungan yang maksimal untuk membersihkan lingkungannya dari kejahatan narkotika," ujarnya dikutip dari Breaking News, Metro TV, Senin, 10 November 2025.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan narkotika sangat membutuhkan dukungan dan kemauan politik (political will) untuk bangkit bersama membangun tatanan kehidupan sosial yang lebih sehat, aman, dan beradab. Hal ini krusial demi tumbuh kembangnya generasi penerus yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Untuk itu, Suyudi Ario Seto menyebut, pelaksanaan operasi harus menjadi pembuka jalan bagi program rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, dan pencegahan yang terpadu. Ia menegaskan bahwa negara berkewajiban hadir untuk menjaga dan melepaskan masyarakat dari pengaruh buruk narkotika.
"Diperlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif dalam memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat dan perbaikan tata ruang permukiman yang sehat dan aman," tegasnya.
Kepala BNN tersebut juga mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen menjadikan pemberantasan narkoba sebagai perjuangan bersama bagi bangsa dan negara, dengan keyakinan bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia.
(Muhammad Fauzan)
Streaming