16 February 2024 09:48
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan temuan dugaan kecurangan Pemilu 2024 harus diklarifikasi. Sahroni juga mengungkapkan bahwa ada perbedaan hasil antara sistem real count e-saksi dari Partai NasDem dengan hasil perhitungan KPU.
Sahroni sangsi soal klaim kesalahan input. Sebab, jumlah penghitungan yang salah di situs KPU tidak hanya satu atau dua.
“Ini banyak sekali bahkan ada yang (menggelembung) hampir 300 persen. Misalnya 148 tapi ditulisnya 448,” ujar Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2024.
Partai NasDem juga terus memonitor penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Termasuk, mencatat aneka pelanggaran.
“(Penyusunan catatan pelanggaran) lagi dipersiapkan,” kata
Sahroni menjelaskan partainya memiliki sistem e-saksi untuk mengawal penghitungan suara. Data itu dibandingkan dengan penghitungan versi KawalPemilu dan laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“(Temuan sejauh ini) beda-beda. Karena hitungan KPU ada yang katanya salah input,” papar Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Sahroni curiga data yang dilihat publik di berbagai media masih hasil yang belum akurat. Sehingga pihaknya masih terus mengompilasi berbagai keanehan dan pelanggaran.
“Pak Surya Paloh tetap menunggu hasil KPU,” tegas dia.