19 August 2025 19:26
Jakarta: Setiap bangsa memiliki cara khas merayakan kemerdekaan. Tradisi ini bukan sekadar pesta tahunan, melainkan cerminan sejarah, budaya, dan semangat nasionalisme yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dari Amerika hingga Asia, setiap negara menampilkan wajah berbeda dalam merayakan kebebasan yang mereka perjuangkan.
Di Amerika Serikat, tanggal 4 Juli menjadi momen paling ditunggu masyarakat. Kota-kota besar ramai dengan parade, pesta barbeku, dan kembang api yang menyinari langit malam. Kemeriahan itu tidak hanya dirasakan di bumi. Astronaut NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional pun ikut menyanyikan lagu kebangsaan dengan atribut bernuansa merah, putih, dan biru. Perayaan ini memperlihatkan betapa mendalamnya makna kemerdekaan bagi warga Amerika.
Meksiko merayakan kemerdekaan setiap 16 September, dikenal dengan sebutan Día de la Independencia. Malam sebelumnya, ribuan warga memadati alun-alun Zócalo di ibu kota. Dari balkon Istana Nasional, pemimpin negara memimpin re-enactment El Grito de Dolores, teriakan yang menandai awal perjuangan kemerdekaan. Sorakan “¡Viva México!” bergema, diiringi music mariachi, kembang api, serta semangat kebersamaan yang menyatukan rakyat.
Finlandia menampilkan perayaan dengan nuansa lebih khidmat. Pada 6 Desember, warga menyalakan dua lilin biru putih di jendela rumah mereka sebagai simbol kebangsaan. Upacara resmi berlangsung di Katedral Helsinki, dilanjutkan parade militer yang penuh disiplin. Malam harinya, televisi nasional menayangkan film klasik The Unknown Soldier yang selalu menjadi ruang refleksi perjuangan dan pengorbanan masa lalu.
| Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Asing Ikut Upacara Kemerdekaan di Universitas Brawijaya
|