Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdana RAPBN 2026 di Gedung DPR mengatakan, anggaran pendidikan sebesar 20 persen atau sekitar Rp757,8 triliun pada 2026 merupakan anggaran pendidikan terbesar sepanjang sejarah.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, anggaran pendidikan untuk 2026 merupakan yang terbesar. Di mana pada 2021 anggaran pendidikan sebesar Rp549,5 triliun, 2022 sebesar Rp621,3 triliun, 2023 sebesar Rp645,25 triliun, 2024 sebesar Rp665,02 triliun, dan pada 2025 sebesar Rp724,3 triliun.
Kenaikan tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk menjaga porsi belanja pendidikan sebesar 20?ri total APBN sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan juga DPR.
Sementara itu penerima manfaat anggaran pendidikan 2026 di antaranya adalah siswa/mahasiswa sebesar Rp301,2 triliun, berupa KIP kuliah dan bidikmisi, program Indonesia pintar, dan LPDP, riset, serta program strategis lainnya.
| Baca juga: Begini Alur Penyusunan APBN dan Nota Keuangan |
Berikutnya adalah guru/dosen/tenaga pendidik sebesar Rp274,7 triliun, yaitu untuk tunjangan TPG non-PNS, TPG ASN daerah, TPG PNS, TPD PNS dan gaji pendidik.
Kemudian sekolah/kampus sebesar R150,1 triliun, di antaranya untuk program sekolah rakyat, bantuan operasional sekolah (BOS), dan bantuan operasional PAUD, renovasi madrasah dan sekolah, bantuan operasional PTN, sekolah unggulan Garuda, dan tabahan untuk transfer daerah yang digunakan untuk tunjangan guru negeri dan swasta, serta biaya operasional sekolah, PAUD, dan kesetaraan.
Sebagai bagian dari desentralisasi fungsi pendidikan, anggaran sebesar Rp253,4 triliun disalurkan melalui transfer ke daerah (TKDD) digunakan untuk tunjangan guru negeri dan swasta, bantuan operasional sekolah, PAUD, dan kesetaraan.
“Ini agar daerah di dalam melaksanakan desentralisasi yaitu fungsi pendidikan tetap bisa berjalan Rp253,4 triliun termasuk untuk tunjangan guru negeri maupun swasta, biaya operasi sekolah, biaya operasi untuk PAUD dan biaya operasi kesetaraan serta tambahan penghasilan guru tetap yang bisa dirasakan oleh masyarakat langsung,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber: Redaksi Metro TV
Streaming