Ini Pesan Ustaz Das'ad Latif untuk Kepala Daerah Terpilih

Sebanyak 481 pasangan kepala daerah telah dilantik hari ini, Kamis, 20 Februari 2025. Para pemimpin daerah diharapkan bisa menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan dapat menjadi pemimpin yang amanah. Tokoh Agama Islam Makassar Ustaz Das'ad Latif menjelaskan menjadi pemimpin adalah takdir yang perlu disyukuri dengan tanggung jawab.

"Pertama tentu yang harus dilakukan mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamin, dari sekian calon yang berkompetisi, Allah memilih dan menakdirkan mereka yang dilantik hari ini. Maka ucapkan alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah. Karena segala puji bagi Allah, maka dalam menjalankan amanah dan tugasnya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang jabatan maka dia harus bersyukur," tutur Ustaz Das'ad dalam Live Event, Metro TV, Kamis 20 Februari 2025.

"Cara bersyukurnya dengan melaksanakan tanggung jawab dan amanah di antaranya adalah memilih staf, kepala-kepala dinas, dan orang-orang yang ada di sekelilingnya sebagai tim kerja adalah orang-orang yang amanah. Bukan pencari muka," tambahnya.

"Salah satu yang merusak sistem tata negara kita dari atas sampai ke tingkat desa adalah karena kadang kala pemimpin ini mengambil ahli dari orang sekelilingnya sebagai staf khusus ataupun kepala dinas atau satuan kerja bukan berdasarkan keahlian dan keterampilannya. Bukan berdasarkan kompetensinya,  tapi berdasarkan suka dan tidak suka. Dan penjilat ini yang banyak merusak negara kita," ungkapnya.
 

Baca: Pramono Anung Ungkap Alasannya Terharu Saat Dilantik Jadi Gubernur Jakarta

Menurutnya kepala daerah yang ingin selamat dalam menjalankan amanah maka  harus bersyukur kepada Allah dengan cara memilih sosok yang kompeten. "Seperti informasi dari Rasulullah, 'siapa yang menyerahkan sebuah amanah pekerjaan yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya' itu informasi dari nabi kalau anda masih percaya kepada Rasulullah SAW," sambungnya.

Ustaz Das'ad menyebut kepala daerah harus mewujudkan kesejahteraan umum seperti yang terpatri dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 

"Semua kepala daerah yang dilantik hari ini pasti pernah menghafal Pembukaan UUD 1945 pada saat dia sekolah, seperti saya waktu SD, ada di dalam di situ adalah 'Mewujudkan kesejahteraan umum', ini dahulu bukan mewujudkan kesejahteraan tim sukses, bukan mewujudkan kesejahteraan partai, bukan mewujudkan kesejahteraan keluarga tapi mewujudkan kesejahteraan umum," katanya.

"Kemudian mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam sejarah perjalanan Islam tertera bahwa ayat yang Allah turunkan ketika ingin memperbaiki masyarakat jahiliah di Makkah itu 'Iqra' yang attinya 'baca!'. Itu berarti untuk mensjahterakan kesejahteraan umum bermula dari mencerdaskan kehidupan bangsa maka kepala daerah harus punya program yang betul-betul mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya.

"Kemudian yang ketiga akhir dari Pembukaan UUD 1945 itu disebut lima panca yang kita sebut dengan Pancasila, 'Satu, Ketuhanan yang Maha Esa'. Maka kepala daerah yang terpilih harus mewujudkan masyarakat yang berketuhanan, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang bersatu, yang bermusyawarah, dan adil," pungkasnya.