Satu Tahun Prabowo-Gibran, Perbaikan Regulasi yang Hambat Investasi Mulai Terasa

16 October 2025 19:07

Jakarta: Satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah banyak menghasilkan gebrakan dan inovasi baru. Salah satunya dari kemudahan perizinan investasi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, kebijakan deregulasi yang ditetapkan pemerintah sudah mulai terasa. Regulasi yang mempersulit investasi sudah mulai terasa longgar.

"Jadi pemerintah mendengar masukan pelaku nih apa nih yang mesti diperbaiki regulasinya. Ini sudah mulai ada," kata Shinta, dalam di Forum 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar Metro TV, Kamis, 16 Oktober 2025. 

Namun, Shinta mengakui dampaknya masih terlalu signifikan. Dia memaklumi semuanya butuh proses. Hal yang terpenting pemerintah sudah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.

 



"Misalnya, sekarang kalau kita lihat regulasi daripada impor pasti ada perbaikan. Tapi banjirnya impor ini itu tidak bisa begitu saja kemudian hilang karena ada deregulasi ini gitu, lho. Ini banyak sekali faktornya," kata Shinta.

Secara keseluruhan, kebijakan yang telah dilaksanakan pemerintah saat ini sudah berjalan dengan baik. Namun, masih terdapat tantangan dari dalam dan luar yang tentu membutuhkan bantuan semua pihak.

"Tidak hanya masalah domestik juga. Masalah luar, masalah geopolitik, dan masalah eksternal. Jadi ini adalah kombinasi hal yang tidak mudah," ujar Shinta.

Insentif untuk Kelas Menengah


Shinta memberikan saran kepada pemerintah untuk dapat mendorong daya beli masyarakat dengan memberikan paket insentif ke kelas menengah. Menurut catatan Apindo, daya beli kelas menengah masih mengalami penurunan.

"Kelas menengah kita ini terjadi penurunan (daya beli), berarti target insentif yang mesti diberikan ini harus ke kelas ini," tutur Shinta.

Kelas menengah menjadi faktor penyumbang capaian konsumsi dalam negeri. Supaya konsumsi dalam negeri tidak menurun, pemerintah harus mempertimbangkan memberikan insentif kepada kelas tersebut.

"Kemudian keluarlah paket kebijakan yang disampaikan pemerinta, baik itu fiskal dan non-fiskal. Ini juga banyak membantu untuk boosting juga dari segi daya beli dan juga dari segi supply," ucap Shinta.


(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)