Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyoroti dua tantangan besar masa depan dunia, yaitu kecerdasan buatan (AI) dan perubahan iklim. Tantangan tersebut sama-sama membutuhkan kesiapan dan kolaborasi.
Ibas menegaskan pentingnya adaptasi terhadap transformasi teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan Asia Tenggara. Ia juga menyerukan kerja sama internasional untuk pemanfaatan AI yang etis.
Di sisi lain, Ibas menegaskan bahwa
pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan tidak boleh dipisahkan. Ia pun mendorong ekonomi hijau sebagai solusi masa depan yang membuatkan lapangan kerja, menjaga ekosistem, dan memperkuat solidaritas kawasan ASEAN dalam menghadapi krisis iklim lintas batas.
"
ASEAN is strongest when stands together. Unity is our path to secure and prosperity. We want ASEAN to be a platform for cooperation, not a playground for big power. (ASEAN akan menjadi lebih kuat jika bersatu. Persatuan adalah jalan kita menuju keamanan dan kesejahteraan. Kami ingin ASEAN menjadi platform kerja sama, bukan arena bermain bagi negara-negara besar)," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Yudhoyono selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI ketika menjadi
Guest Lecture di Universiti Malaya, dengan topik “
Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity”. Kegiatan itu dilaksanakan di Auditorium Faculty of Business & Economics.