NEWSTICKER

Pengamat Sebut PDIP-Demokrat 'Acuh-Acuh Butuh, Malu-Malu Mau'

N/A • 16 September 2023 21:12

Ke manakah arah Partai Demokrat usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan sepertinya masih alot untuk diselesaikan. Sebelumnya kabar Demokrat akan merapat ke koalisi PDI Perjuangan bergulir setelah elite kedua partai saling mengobrol.

Obrolan bergabungnya Partai Demokrat juga jadi menu ketum-ketum partai pengusung Ganjar Pranowo pada rapat konsolidasi 13 September 2023 di Kebon Sirih.

Para ketum parpol mendukung Ganjar Pranowo membuka tangan masuknya Demokrat, asalkan berkomitmen memenangkan paslon yang diusung.

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra menyatakan baik antara Demokrat dan PDIP maupun pribadi dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri tidak memiliki masalah apa pun. 

"Bagi Kami kendala tidak ada, cocok-cocok saja. Hanya saja masih banyak hal yang harus dibicarakan," ungkap Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra .

Herzaky menegaskan jika nantinya memang Partai Demokrat memutuskan untuk tidak bergabung dengan PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo, bukan berarti keduanya menjadi musuh.

"Yang pasti perbedaan pandangan bukan berarti kita masih berlawanan dan bermusuhan," jelas Herzaky.

Sementara itu politisi PDIP, Masinton Pasaribu meminta publik tidak mendesak kedua partai segera bersatu dan membiarkannya mengalir begitu saja.

"Bahwa nanti kemudian ada kesepakatan atau komitmen bersama untuk bergerak dan berjuang, ini biar berproses saja sembari komunikasi ini berjalan," ungkap politisi PDIP, Masinton Pasaribu.

Sebab menurutnya demokrasi itu salah satunya adalah silaturahmi dan berkomunikasi.

Menanggapi hal ini, pakar komunikasi politik, Effendi Gazali menilai baik Partai Demokrat maupun PDI Perjuangan saling membutuhkan tapi masih malu untuk bertindak terlebih dahulu. 

PDIP menyebut partainya memiliki 'golden ticket' untuk mengusung bacapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, sementara Demokrat memiliki suara kurang lebih 10%. Sehingga baik PDI Perjuangan maupun Demokrat memiliki daya tawarnya tersendiri.

"Jadi sama-sama bahasa yang paling enaknya 'acuh-acuh butuh, malu-malu mau' dalam konteks yang positif," jelas pakar komunikasi politik, Effendi Gazali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Anggie Meidyana)