.,
25 November 2025 11:20
Jakarta: Rendahnya minat peternak untuk melakukan breeding dan perkembangbiakkan ternak membuat populasi hewan ternak terus menurun dan mendorong ketergantungan impor semakin besar. Para ahli mendesak pemerintah untuk memberikan insentif nyata untuk memperkuat sektor hulu peternakan demi swasembada protein nasional.
Insentif yang dimaksudkan mulai dari inseminasi buatan gratis, hingga bonus kelahiran untuk meningkatkan animo peternak. Seperti di Bukit Waruwangi, Banten, yang memperkenalkan model ranch untuk memperkuat breeding sapi dan kerbau.
Pemerintah melalui Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Peternakan (Kementan) mengaku sedang menyusun skema insentif baru. Kementan menegaskan pentingnya memperkuat hulu peternakan.
"Kita lihat angka dari Profesor Sugi, selisih antara demand dengan supply itu kurang lebih 30 persen yang diisi dari impor. Karena Indonesia memiliki hijauan makanan ternak yang melimpah dengan sinar matahari sepanjang tahun dan hujan yang cukup. Rumput hidup sepanjang tahun." ujar Pengamat Peternakan, Siswono Yudo Husodo, dikutip dari Headline News, Metro TV, pada Selasa 25 November 2025.
Selain itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Harry Suhada juga menyebut bahwa produktivitas perkembangbiakkan ternak bisa meningkat dengan memperhatikan sumber pakannya.
"Produktivitas ini bisa ditingkatkan baik secara genetik maupun lingkungannya. Nah, lingkungan tidak terlepas dari pakan. Bagaimana pakannya optimal, genetik yang bagus, dengan cara memproduksi masa baru, jenis dari lingkungan yang lebih bagus, seperti bibit-bibit unggul. Kita stimulus untuk daerah-daerah yang membutuhkan untuk pendekatan," katanya.
(Nada Nisrina)