Tangerang: Harga komoditas cabai melonjak drastis di sejumlah pasar tradisional Kota Tangerang, Banten, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga cabai paling signifikan terjadi pada jenis cabai rawit merah yang mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Di Pasar Anyar Kota Tangerang, misalnya. Harga cabai rawit merah menembus harga Rp90 ribu per kilogram (kg), dari sebelumnya Rp50 ribu per kg. Kenaikan juga dialami oleh jenis cabai lainnya, seperti cabai rawit hijau. Dari harga Rp30 ribu per kg, menjadi Rp70 ribu per kg. Kemudian ada cabai keriting, dari harga Rp40 ribu per kg, menjadi Rp60 ribu per kg.
Selain cabai, kenaikan juga dialami oleh komoditas bawang merah, yang harganya mulai dari Rp35 ribu per kg, kini menjadi Rp50 ribu per kg. Kenaikan harga tersebut terjadi sejak November 2025. Kenaikan harga selalu terjadi setiap minggunya hingga awal Desember ini.
Pedagang mulai menjerit karena mengalami penurunan omset sebesar 20 persen. Hal ini disebabkan para pelanggan mengurangi belanjaannya. Seorang pedagang, Kholifah, mulai merasakannya.
Kholifah bercerita, jika biasanya konsumen akan membeli sekitar tiga kilo, sekarang menurun hanya satu kilo. Ia juga menyebut bahwa kenaikan harga ini mulai dari Sabtu, 29 November 2025. Biasanya akan berlangsung sampai selesai Nataru.
(Ilustrasi cabai rawit merah. Foto: Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq)
Sementara itu, seorang pembeli, Ida, juga ikut mengeluhkan kenaikan harga cabai yang kini mencapai Rp90 ribu per kg. Padahal jika hari biasa hanya Rp40 ribu-Rp50 ribu per kg. "Mungkin efek dari hujan ya. Banjir atau apa," kata Ida dikutip dari
Metro Siang, Metro TV, pada Kamis, 4 Desember 2025.
Ia mengaku melonjaknya harga cabai mengganggu stabilitas bumbu dapur. Mau tak mau dia harus mengurangi jumlah pembelian.
"Naik-naik boleh, tapi jangan terlalu tinggilah naiknya. Kalau bisa pemerintah bisa menekan gimana caranya ya mereka yang mikir lah. Kita enggak usah mikir lagi," ujar Ida.
(Nada Nisrina)