Kenapa Gelar Paku Buwono dan Paku Alam Berbeda? Simak Jawabannya

Zein Zahiratul Fauziyyah • 8 November 2025 11:18

Jakarta: Sejarah Jawa tidak hanya menyimpan kisah kerajaan besar, tetapi juga lahirnya dua trah bangsawan yang hingga kini masih berpengaruh yaitu Paku Buwono di Surakarta dan Paku Alam di Yogyakarta. Keduanya sama-sama berasal dari keturunan Kerajaan Mataram Islam, namun memiliki gelar dan kedudukan yang berbeda. Mengapa bisa begitu?

Awal Mula: Dari Mataram Islam ke Dua Kerajaan Besar

Perpecahan Kerajaan Mataram Islam menjadi titik awal terbentuknya dua kekuasaan besar di Jawa. Setelah wafatnya Sultan Agung, penerus Mataram mengalami konflik internal hingga akhirnya ditengahi oleh Belanda melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755. Dari perjanjian itu, lahirlah dua kerajaan baru:
  1. Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dipimpin oleh Paku Buwono III
  2. Kasultanan Yogyakarta, dipimpin oleh Hamengkubuwono I
Beberapa dekade kemudian, Inggris yang sempat berkuasa di Jawa turut membentuk wilayah baru bernama Kadipaten Pakualaman melalui kontrak politik antara Thomas Stamford Raffles dan GPH Notokusumo pada 17 Maret 1813. Dari sinilah lahir gelar Paku Alam I sebagai penguasa Pakualaman.
   

Perbedaan Gelar: Raja dan Adipati

Perbedaan status antara Paku Buwono dan Paku Alam terletak pada kedudukan politik dan wilayah kekuasaannya. Paku Buwono adalah raja besar pewaris utama Mataram di Surakarta, bergelar Sri Susuhunan. Paku Alam, di sisi lain, adalah adipati di bawah Kasultanan Yogyakarta, dengan gelar lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA).

Secara struktur, Kasunanan Surakarta berdiri sebagai kerajaan mandiri, sedangkan Kadipaten Pakualaman berada dalam lingkup Kasultanan Yogyakarta. Gelar “Paku” dalam kedua nama itu sama-sama berarti “penegak dunia”, melambangkan peran raja atau adipati sebagai penyeimbang alam dan masyarakat. Namun, perbedaan kata “Buwono” (dunia) dan “Alam” (semesta) menunjukkan tingkatan status simbolik masing-masing penguasa.
   

Dari Masa ke Masa: Dua Dinasti yang Tetap Lestari

Baik Paku Buwono maupun Paku Alam telah melewati perjalanan panjang selama berabad-abad. Kasunanan Surakarta telah dipimpin oleh 13 generasi Paku Buwono, dari Paku Buwono I (1704–1719) hingga Paku Buwono XIII (2004–2025). Sementara itu, Pakualaman kini telah mencapai generasi ke-10, di bawah kepemimpinan Paku Alam X yang naik takhta pada 2016.

Meski keduanya lahir dari sejarah politik kolonial dan konflik kerajaan, baik Solo maupun Yogyakarta kini dikenal sebagai pusat pelestarian budaya Jawa. Upacara adat, gamelan, batik, hingga tata krama keraton masih dijaga oleh kedua trah bangsawan ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)