Buntut lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari Band Sukatani, salah satu anggotanya Novi Citra Indriyati yang berprofesi sebagai guru dipecat dari sekolah tempat mengajarnya. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Hati di Desa Purwareja, Banjarnegara, Eti Indrawati menegaskan pemecatan Novi tidak ada kaitannya dengan lagu kontroversial Sukatani.
Menurutnya, pemecatan berkaitan dengan kode etik Yayasan. Novi dinilai tidak mematuhi kewajiban sebagai tenaga pendidik di sekolah.
Pihak sekolah mengatakan surat pemecatan Novi dikeluarkan sejak 6 Februari 2025 lalu sebelum viralnya lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang kini menjadi polemik.
"Kami berawal dari tanggal 5 Februari kami melihat informasi kalau Novi ikut dalam kelompok grup Band. Kami mencari ee informasi tersebut melalui sosial media. Kalau kami lihatnya memang di YouTube itu memang ditemukan bukti bahwa Novi itu masuk ke dalam grup tersebut," kata Eti dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin 24 Februari 2025.
"Yang kami kaget ini tentang tampilannya kemudian penampilan pakaian yang digunakan bahkan terbuka auratnya dari guru kami bukti tersebut kemudian ditemukanlah pelanggaran di kode etik seperti itu sehingga Yayasan mengeluarkan surat pemberhentian di tanggal 6 Februari," tambahnya.
Menanggapi pemecatan vokalis band Sukatani sebagai guru, Bupati Purbalingga akan memfasilitasi jika vokalis band Sukatani Novi untuk kembali mengajar sebagai guru
"Karena saya sebagai Bupati Purbalingga dan Mbak Novi dan juga suaminya sebagai warga Kabupaten Purbalingga, apa yang bisa pemerintah Kabupaten melakukan untuk mengayomi masyarakatnya, membantu masyarakatnya, yang bisa kami lakukan, kami membuka diri jika Mbak Novi berkeinginan untuk mengabdi di Kabupaten Purbalingga akan kami support dan kami fasilitasi," kata Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif.
Enam anggota detrasi Polda Jawa Tengah Divisi Propam Polri buntut dugaan intimidasi kepada personel Band Sukatani. Pemeriksaan itu dilakukan usai Band Sukatani melakukan klarifikasi permintaan maaf dan menarik lagunya yang berisi kritik kepada polisi
Grup Band Punk asal Purbalingga Sukatani mungkin tidak menduga lagu hasil karyanya berjudul bayar-bayar-bayar yang berisi kritik terhadap polisi bakal menuai perhatian publik. Setelah viral belakangan, Band Sukatani justru menarik peredaran lagu tersebut.
Bahkan mereka yang biasa tampil tanpa terlihat identitas secara mengejutkan mencopot topengnya saat melakukan klarifikasi permintaan maaf. Dalam video itu mereka mengaku tidak ada paksaan dari pihak manapun.
"Itu saya ciptakan untuk kepolisian yang melanggar peraturan saya Muhamad Syifa Al Lutfi Sekali lagi mohon maaf, saya Novi Citra Indriyati sekali lagi memohon maaf. Melalui pernyataan ini saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar,"
Publik pun bertanya-tanya, benarkah Band Sukatani tidak mengalami intimidasi? Kabid Humas Polda Jawa Tengah
Kombespol Artanto mengakui anggota Direktorat Reserse Siber Polda Jateng sempat menemui dua personel Band Sukatani.
Namun kata dia, mereka hanya ingin meminta klarifikasi tentang maksud dan tujuan lagu tersebut. Saat ini Divisi Propam Polri masih memeriksa enam anggota Ditresiber Polda Jawa Tengah yang menemui Band Sukatani.
Polri menegaskan selalu terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh masyarakat termasuk ketika kritik tersebut berbentuk karya seni.
"Tidak, jadi klarifikasi itu hanya sekedar kita ingin mengetahui tentang maksud dan tujuan dari pembuatan lagu tersebut. Dan kita mengapresiasi dan itu merupakan kritikan terhadap Polri yang sifatnya membangun dan itu sebagai masukan untuk perbaikan ke depan," ungkap Kombes Pol Artanto.
Sementara itu, setelah heboh lewat lagunya yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' kini beredar kabar bahwa sang vokalis Novi Citra Indriyati diberhentikan dari profesinya sebagai guru sekolah dasar di Banjarnegara. Jika memang benar terjadi, Menteri Hak Asasi Manusia
Natalius Pigai akan turun tangan dan dengan tegas menolak pemecatan tersebut.
"Staf saya dari Kanwil Jawa Tengah akan cek kebenaran informasi jika benar vokalis Sukatani Novi Citra Indriyati dipercat dari guru. Kami menolak langkah ini karena pemerintah konsisten memastikan perlindungan HAM setiap warga negara Indonesia," ucap Natalius Pigai.