Pembentukan Direktorat Siber dan PPA-PPO Bagian dari Komitmen Kapolri

Mabes Polri resmi membentuk Direktorat Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pidana Perdagangan Orang (PPO) serta Direktorat Siber yang berada di delapan Polda di Indonesia. Bagaimana kesiapannya?

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkap bahwa pembentukan direktorat baru tersebut merupakan bagian dari komitmen Kapolri serta menindaklanjuti keresahan masyarakat. Apalagi, tiga hal tersebut telah menjadi perhatian masyarakat akhir-akhir ini. 

"Era global tentu pada konteks perkembangan kejahatan menjadi bagian penting dan merupakan bagian langkah strategis dalam proses pelayanan, perlindungan, dan proses penegakan hukum, serta kerja sama dan pada kolaboratif yang secara strategis dengan stakeholder terkait," kata Trunoyudo dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa, 24 September 2024. 

Trunoyudo sebagai perwakilan Polri juga mengapresiasi DPR RI yang telah mendukung langkah Polri. Ini menjadi bagian dari perubahan untuk melakanahan instrumen secara struktural.

"Bapak Kapolri berkomitmen untuk mengembangkan dua direktorat ini. Pertama adalah Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO yang terbentuk di Bareskrim yang sebelumnya ada di bawah Dirtipidum. Kemudian juga untuk siber dari direktorat ini adanya hanya di Bareskrim, sedangkan untuk tingkat Polda adanya di bawah Direktorat Reserse Kriminal Khusus," ungkap Trunoyudo. 

Trunoyudo menyebut pembentukan Direktorat Siber berada di tingkat Polda. Direktorat ini sudah ada di Polda Sumatera Utara, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Polda Jawa Tengah, Polda Sulteng, Polda Bali, dan Polda Papua.

"Ini juga bagian daripada komitmen Bapak Kapolri untuk lebih lagi meningkatkan, memberikan pelayanan, perlindungan, dan penegakan hukum serta kerja sama dengan stakeholder terkait yang lebih optimal, sehingga ini merupakan langkah strategis," tuturnya.