12 February 2024 15:27
Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak sideway, seiring dengan minimnya rilis data ekonomi dan memasuki pekan Pemilu.
Sama seperti pasar saham, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,6 persen pada perdagangan Senin pagi, 12 Februari 2024.
Pada pekan ini, sentimen kepastian Pilpres 2024 akan menjadi faktor utama penggerak rupiah. Dari sisi teknikal, rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan, setelah ditutup di level Rp15.636 per dolar Amerika Serikat pada pekan lalu.
Pada jangka menengah, rupiah berhasil membentuk tren pembalikan arah dan membentuk tren line channel, yang berpotensi menuju Rp15.510 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diprediksi cenderung sideways, dengan kecenderungan sedikit menguat seiring dengan penurunan indeks dolar. Hal tersebut disebabkan prediksi revisi inflasi AS yang menurun. Sehingga pasar melihat probabilitas penurunan The Fed pada Mei, yang meningkat dari 54 persen menjadi 57 persen.