12 June 2024 15:08
Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) melaporkan, kemampuan masyarakat berkurban diperkirakan menurun pada tahun ini karena sejumlah dampak perlambatan ekonomi. Mulai dari fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga pendapatan kelas menengah bawah yang mengalami stagnasi bahkan turun.
Dalam laporannya, peneliti IDEAS, Mutiara mengungkapkan, masyarakat muslim yang berpotensi berkurban kambing dan domba dengan bobot 20-40 kilogram per ekor turun 7 persen, dari 734 ribu orang menjadi 709 ribu orang.
Kelompok tersebut merupakan masyarakat kelas menengah. Proyeksi tersebut berdasarkan pada data potensi 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi, yang berpotensi berkurban pada tahun ini.
Jumlah tersebut naik 80 ribu orang dari 2,08 juta keluarga muslim yang berkurban pada tahun lalu. Dari kebutuhan hewan kurban, kebutuhan terbesar adalah kambing domba sebanyak 1,21 juta ekor, sementara sapi dan kerbau sebanyak 587 ribu ekor.
Dengan asumsi berat kambing domba berkisar 20 hingga 80 kilogram berikut karkas 42 persen dan berat sapi kerbau berkisar 250-750 kilogram berikut karkas 57 persen.
Maka, dari perkiraan 1,79 juta hewan ternak, ada potensi 117.200 ton daging kurban. Dengan adanya kenaikan umat islam yang berkurban dan permintaan hewan ternak, ekonomi kurban Indonesia 2024 diperirakan senilai Rp28,2 triliun naik dari estimasi tahun lalu yang mencapai Rp24,5 triliun.