28 June 2023 13:08
Jakarta: Panji Gumilang, pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun, merasa sudah dihukum tanpa ada proses tabayyun. Sebab itu dia melarang tim investigasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) memasuki areal Ponpes Al-Zaytun.
Menurut Panji Gumilang, MUI tak pernah meminta klarifikasi, apalagi mencari tahu kebenaran sesungguhnya. Tapi, Panji Gumilang mengakui, tim Kementerian Agama pernah "mondok" ke Ponpes Al-Zaytun. Itu 21 tahun silam.
Panji mengakui bahwa Kementerian Agama pernah berkunjung ke Al Zaytun pada 2002, namun tidak dengan MUI.
Panji Gumilang menuding, MUI berbohong. "Bohong (MUI pernah ke Ponpes Al-Zaytun). Kementerian Agama betul. Saya fasilitas 6 bulan lebih," kata Panji Gumilang, Rabu, 28 Juni 2023.
Panji memastikan, MUI tak pernah mengeluarkan fatwa apa pun terhadap Ponpes Al-Zaytun. Bersurat pun tidak.
MUI, tambah Panji Gumilang, sudah berlaku tak adil terhadap Ponpes Al-Zaytun. MUI tak pernah mengedepankan proses tabayyun.
"Mau menetapkan sesuatu harus tabayyun dulu, baru ngomong. Lho ini sudah beredar kemana-mana, (Al-Zaytun) sesat-lah, (Al-Zaytun) komunis-lah. Lah kok baru mau tabayyun? Saya tidak mau berhadapan," terang Panji Gumilang.
Menurut Panji Gumilang, sejatinya MUI mengedepankan akhlak. Tidak mendahulukan tuduhan sebelum tabayyun. Panji Gumilang terang menolak Ponpes Al-Zaytun disebut menyebarkan ajaran sesat.
MUI pada laman mui.or.id. menyebut Ponpes Al-Zaytun kontroversial. MUI melalui tim investigasi mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002. Investigasi dan kunjungan ini dilakukan selama 4 bulan.
Kontroversi itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahami Al-Zaytun. “Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya,” kata MUI.