2 October 2025 11:50
Upaya penyelamatan korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Alqozini, Sidoarjo, terus dilakukan oleh petugas gabungan. Proses evakuasi berlangsung penuh tantangan karena akses yang sempit dan kondisi bangunan yang rapuh sehingga tim harus bekerja manual mencari celah di antara reruntuhan.
Dalam rekaman video tim rescue Damkar Surabaya, terlihat petugas berusaha menenangkan para santri yang masih terjebak sambil terus menggapai mereka dengan segala keterbatasan. Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil dengan berhasil dievakuasinya sejumlah santri dari puing-puing bangunan.
Rasa haru dan cemas masih dirasakan keluarga korban. Ahya Ahmad Suwaibi, salah satu orang tua santri, berharap anaknya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Sudah tiga hari saya menunggu. Saya hanya bisa berdoa semoga anak saya segera ketemu dalam keadaan selamat,” ungkapnya penuh haru, dalam Selamat Pagi Indonesia, Kamis, 2 Oktober, 2025.
Sedangkan sang ibu hanya bisa memandangi foto putranya di layar ponsel sambil menunggu kabar di posko keluarga.
Sementara itu, dalam konferensi pers, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syafi’i menegaskan proses penyelamatan dilakukan secara maksimal. Ia menekankan pentingnya golden time untuk menolong korban yang masih memiliki peluang bertahan hidup.
“Satu nyawa adalah aset negara yang tidak bisa dihitung nilainya. Karena itu, setiap upaya penyelamatan harus dilakukan dengan sekuat tenaga,” ujar Syafi’i dalam program Selamat Pagi Indonesia, Kamis, 2 Oktober, 2025.
Keluarga santri bersama warga masih terus memanjatkan doa agar para korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
(Muhammad Fauzan)