Kemenkes Selidiki Penyebab Meninggalnya Dokter Muda RSUD Kardinah

19 August 2024 23:09

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serius menindaklanjuti kasus meninggalnya seorang dokter muda berinisial AR di Semarang, Jawa Tengah, saat mengikuti perkuliahan di Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah di Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu sore, 18 Agustus 2024. Kedatangan Menkes untuk menindaklanjuti kasus meninggalnya tenaga medis di RSUD tersebut.

Pada kunjungannya, Menkes tampak didampingi oleh Tim Investigasi Kementerian Kesehatan guna mengungkap penyebab meninggalnya dokter AR. Diketahui jenazah AR ditemukan di kamar kosnya di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin malam, 12 Agustus 2024.

Kemenkes menegaskan akan terus melakukan audit buntut dugaan perundungan di kalangan pendidikan dokter spesialis hingga menyebabkan meninggalnya AR. Menkes menyebut proses investigasi terus dilakukan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Kemendikbudristek guna mengungkap terang kasus kematian AR.
 

Baca juga: Kemenkes Hentikan Sementara Program Studi Anestesi Undip

Menkes juga mengakui banyak menerima laporan perundungan di pendidikan kedokteran dengan alasan membangun mental para calon tenaga kesehatan. "Saya rasa wartawan-wartawan pasti bisa lebih pintar mencari laporan-laporannya," ujar Menkes.

Kuasa hukum keluarga AR, Susyanto yang sempat mendampingi kunjungan Menkes ke RSUD Kardinah Tegal menyatakan pihaknya akan bersikap kooperatif jika Kemenkes, Kemendikbudristek dan kepolisian membutuhkan bantuan untuk mengungkap kasus kematian Dokter AR. 

"Intinya kami tadi memberikan data-data terkait yang diperlukan oleh pihak investigasi dari Kementerian Kesehatan," ujar Susyanto.

Sebelumnya, Kemenkes telah menghentikan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro. Upaya ini dilakukan agar proses investigasi kematian AR berjalan lancar.

Dokter AR diduga bunuh diri setelah mendapat perundungan para seniornya. Jika terbukti ada perundungan, Kemenkes akan mencabut surat tanda registrasi dan izin praktik dari para pelaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)