Beragam upaya dilakukan petugas KPU termasuk personel kepolisian untuk mendistribusikan logistik pilkada agar bisa sampai tepat waktu. Petugas menyasati kendala geografis salah satunya di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Menggunakan perahu getek milik nelayan, logistik pilkada disalurkan ke puluhan tempat pemungutan suara yang sulit diakses jalan darat. Agar tidak basah dan rusak selama pelayaran, seluruh kertas suara dan kotak suara dibungkus dengan plastik berlapis. Pendistribusian dilakukan dengan pengawalan ketat personel gabungan TNI-Polri dengan jarak puluhan kilometer (km).
Masih dari Lampung, distribusi logistik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Lampung, serta Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Barat ke daerah terpencil dan terluar menghadirkan tantangan ekstrem. Untuk mencapai lokasi yang tak bisa dilalui kendaraan roda empat, pihak KPU menggunakan 30 unit sepeda motor yang telah dimodifikasi.
Untuk mengantisipasi terkena air hujan, seluruh logistik pilkada dibungkus plastik dua lapis. Dengan kawalan aparat kepolisian, para petugas berjibaku melewati jalan rusak, menyeberangi muara menggunakan rakit, hingga melintasi bibir pantai dengan ombak besar.
Distribusi Logistik Kepulauan Mentawai
Pihak KPU, aparat kepolisian, serta para petugas Pilkada Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat melakukan pendistribusian logistik ke daerah terpencil. Terdapat 10 TPS yang sulit dijangkau, mulai dari jalur darat dengan berjalan kaki selama delapan jam, hingga menggunakan perahu menerjang gelombang tinggi laut Samudra Hindia.
Menerjang Hutan Berlumpur di Jombang
Sejumlah petugas menempuh medan berat untuk mengantar surat suara pemilu kepala daerah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Para petugas KPU Kecamatan Plandaan bergotong royong mengantar logistik ke daerah tersulit di area hutan dengan mengendarai sepeda motor. Meski tidak mudah karena harus menaklukkan jalan berlumpur, mereka harus tiba di tempat tujuan dan memastikan seluruh logistik pilkada tidak rusak.
Melewati Perbukitan Cianjur
Tidak adanya akses jalan yang bisa dilalui kendaraan membuar perdistribusian logistik pilkada ke lokasi TPS terpencil di Cianjur, Jawa Barat, harus memutar arah. Lokasi TPS dan kantor desa sejatinya berjarak 5 km, namun perjalanannya harus melewati hutan dan perbukitan terjal yang sulit diakses pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.
Akses jalan yang ekstrem dan curam membuat petugas terpaksa memutar arah dengan jarak tempuh sekitar 20 km dengan menyeberangi sungai menggunakan rakit.