12 June 2025 20:16
Guru Besar Sosiologi Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh Prof Ahmad Humam Hamid menuding Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memiliki mental kolonial. Pasalnya, Tito berani memindahkan empat pulau dari Provinsi Aceh ke Sumatera Utara (Sumut).
"Sejumlah infrastruktur fisik di situ, tubuh, prasasti, musala, dermaga itu dibangun dengan uang Kabupaten Aceh Singkil. Jadi, apalagi yang yang kurang? Kalau kemudian membawa peta kartografi, itu mental Belanda, itu mental kolonial seperti itu," katanya, dikutip dari tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 12 Juni 2025.
Humam mengaku terkejut dengan pernyataan Tito yang ingin membawa polemik ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Ia pun tidak menyetujuinya.
"Saya agak terkejut dengan statement Pak Mendagri 'Kalau enggak setuju bawa ke PTUN'. Saya tahu ketika konflik Aceh dia itu Kapolri kalau enggak salah atau Wakapolri. Jadi pernyataan seperti itu naif secara politik, itu sangat naif," ungkap Humam.
Alasan Humam tak setuju karena wilayah yang diurus Tito tersebut adalah batas wilayah sebuah provinsi yang baru selesai berkonflik dan berdamai dengan pemerintah. Hal ini dinilai akan menjadi masalah besar.
"Jadi dianggap enteng aja. Jadi di mata dia semuanya bisa selesaikan di di PTUN. Tidak. Ini persoalan politik, ini persoalan imajinasi komunitas, persoalan imajinasi kebangsaan. Ini bahaya sekali seperti ini," tegasnya.
Baca juga: Senator Aceh Tolak Pengelolaan Bersama 4 Pulau dengan Pemprov Sumut |