6 May 2025 19:49
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) belakangan menjadi sorotan karena dinilai melakukan aksi-aksi yang mengganggu dunia usaha dan menciptakan ketidakpastian bagi investor. Direktur Eksekutif Pertekstilan Indonesia Danang Girindrawardana menyebut para pelaku usaha sangat berharap ormas-ormas pelaku pemalakan dapat ditindaklanjuti secara tegas.
“Saat ini kita sudah dalam taraf muak. Sebelum perihal ormas ini naik kebanyakan pelaku usaha menjadi bagian dari silent majority. Kami lebih banyak diam dan tidak berani mengungkapkan kepada aparat karena khawatir justru akan jadi boomerang kepada kami,” kata dia.
“Kini ada momentum karena menjadi berita yang viral maka kita berani mengungkapkan pemerasan yang dilakukan para ormas. Bentuknya beragam, mulai dari kegiatan yang bersifat intimidasi kepada sekuriti kami. Mereka menyampaikan proposal pungutan kegiatan yang bila tidak diberikan muncul amarah yang lebih anarkis,” tambahnya.
Kata Danang, para ormas dapat menutup akses pabrik dan menghalangi truk logistik produksi. “Hal itu tidak hanya terjadi pada industri-industri besar tetapi juga para pelaku usaha kecil menengah. Kami merasa kasihan mereka turut dipalaki. Pelaunya ormas dengan nama besar, ada juga ormas dengan nama lokal, hingga kelompok-kelompok kecil,” tambahnya.
Baca: Presiden Minta Ormas Tertib: Jangan Ganggu Apalagi Malak! |