Jokowi Tegaskan Kasmudjo Bukan Dosen Pembimbing Skripsi

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat ditanya oleh penyidik Polda Metro Jaya soal sosok Kasmudjo yang merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kepada penyidik, Jokowi menegaskan Kasmudjo bukanlah dosen pembimbing skripsinya.

"Saya jawab apa adanya. Yang kedua mengenai Pak Ir. Kasmudjo, saya sampaikan bahwa beliau itu adalah dosen pembimbing saya. Dan memang dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmujo, tapi Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitra, " kata Jokowi, Surakarta, Rabu, 23 Juli 2025.

Jokowi pernah memperkenalkan Kasmudjo sebagai dosen pembimbing dalam sebuah acara di UGM. Nama Kasmudjo pertama kali disebut Jokowi pada acara silaturahmi dengan dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM pada 19 Desember 2017.

"Beliau itu dulu waktu membimbing saya, seingat saya galak sekali. Galak sekali, saya masih ingat, tapi sekarang saya melihat beliau sangat bijak sekali," ujar Jokowi, kala itu. 
 

Baca juga: 2 Ijazah Jokowi Disita Polisi

Sementara itu, Pakar Hukum Pidana Hibnu Nugroho menilai pemeriksaan Jokowi sebagai saksi pelapor dalam kasus fitnah dan pencemaran nama baik menjadi langkah awal bagi penyidik untuk memeriksa saksi-saksi yang berpotensi menjadi tersangka. Artinya, siapa tersangka di kasus fitnah ijazah palsu tak menunggu waktu lama.

"Penetapan tersangka itu berarti nanti penyidik Polda itu harus juga memanggil siapa saja gitu sebagai saksi sehingga saksi-saksi yang dipanggil itu yang berpotensi (tersangka) karena dari bukti itu yang menentukan. Jadi bukan siapa orangnya, tapi bukti itu menentukan siapa saksi yang berpotensi menjadi tersangka," ungkapnya.