Klaim Nadiem Soal Chromebook Bermanfaat Diragukan

12 June 2025 01:18

Kemunculan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim yang menanggapi pengusutan dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun menuai sorotan. 

Apalagi di hadapan awak media, Nadiem menolak pengadaan laptop di era pandemi Covid-19 tersebut dianggap bermasalah. Nadiem bahkan menyebut 97% laptop berbasis Chrome OS yang diberikan pada 77.000 sekolah pada 2023 lalu bermanfaat bagi pembelajaran siswa serta berfungsi untuk keperluan asesmen nasional. 

Padahal menurut Kepala Bidang Advokasi Guru dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Khairi, justru menyulitkan para guru yang biasa menggunakan sistem berbasis Windows.
 

Baca juga: Kejagung Respons Klaim Nadiem Libatkan Jamdatun di Pengadaan Laptop

Tak hanya itu penggunaan Chromebook tak mudah diterapkan di sekolah luar biasa di Semarang, Jawa Tengah. Selain persoalan sinyal internet dan sulit diakses, penggunaan Chromebook juga tak mendukung untuk seluruh siswa disabilitas, khususnya bagi tuna netra.

Di sisi lain, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Harli Siregar enggan berpolemik soal pernyataan Nadiem yang mengklaim pengadaan laptop Chromebook, yang perkaranya ditangani penyidik Jampidsus, sesuai aturan. Menurut Harli, penyidik memiliki penilaian tersendiri untuk mengusut dugaan tindak pidana korupsi di balik pengadaan laptop tersebut.

Sejauh ini Kejaksaan Agung belum memanggil mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai saksi. Penyidik masih fokus pada pengumpulan bukti-bukti. Kejagung juga belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)