Makan Bergizi Gratis, Generasi Emas Bebas Cemas

Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya menyasar anak sekolah namun juga ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Salah satu tujuannya adalah mencegah tengkes di Indonesia. 

"Salah satu tujuannya adalah untuk penurunan angka tengkes dan pencegahan tengkes yang paling efektif memang adalah makan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Karena ini terkait dengan perkembangan di 1.000 hari pertama kehidupan," kata Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Senin 20 Januari 2025.

"Kadang-kadang ibu hamil kurang memperhatikan makanan, karena ibu hamil kadang-kadang ada yang merasa mual dan lain sebagainya. Tapi kita tetap harus memberikan edukasi bahwa kecukupan gizi akan sangat penting bagi perkembangan anak yang  ada di dalam kandungan. Selanjutnya juga bagi ibu yang menyusui ada ASI eksklusif selama enam bulan berarti gizi dari ibu menyusui itu juga harus terjaga agar nantinya asinya menjadi berkualitas," tambahnya.
 

Baca: Pemerintah Didorong Belajar dari Rwanda dalam Mewujudkan Makan Bergizi Gratis

Di Posandu Anyelir, Ciracas, Jakarta Timur, pembagian MBG  dilakukan setiap hari Jumat. Ada 15 balita yang menerima MBG. Menu yang disajikan berupa septong tahu, telur, tumis kacang panjang, dan pisang.

Nurhayati selaku orang tua yang putranya mendapat paket MBG menyebut program ini sangat membantu kebutuhan pertumbuhan anak.

"Menunya cukup bergizi, ada sayur, ada buah, ada proteinnya. Dan sangat membantu kami," ungkap Nurhayati.

Namun ternyata belum semua ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mendapat MBG setiap hari Jumat. Posyandu Anyelir hanya mendapat jatah 15 porsi setiap minggunya, sehingga harus dibagikan secara bergilir.