Tak Becus Urus PDN, Muncul Petisi Kartu Merahkan Budi Arie

26 June 2024 20:03

Petisi mendesak Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya menggema dalam situs change.org. Petisi ini sebagai respon atas peratasan Pusat Data Nasional.

Petisi Menkominfo Budi Arie untuk mundur digagas oleh organisasi SafeNet pada Rabu, 26 Juni 2024, sore.

Petisi ini muncul setelah sudah sepekan PDN yang berisi data-data pemerintah dan publik diretas. Salah satu hal yang disoroti SafeNet adalah belum ada penjelasan lengkap termasuk mitigasi data-data pribadi.

Data Negara Dijual di Pasar Gelap

Serangan siber mendadak ramai terjadi menyasar situs-situs pemerintah misalnya yang terjadi dengan dugaan peretasan data intelijen tidak hanya diretas melainkan pula dijual di pasar gelap internet atau Dark Web.

Pemerintah mengaku masih mencari kebenarannya data penting sejumlah lembaga pemerintahan diduga telah diretas dan dijual di pasar gelap internet atau yang biasa disebut Dark Web.

Awal pekan ini, akun X @falconfits yang rutin memantau aktivitas siber termasuk dari situs gelap mengumumkan adanya peretasan terhadap data Inafis Polri.
 
Baca: Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di Pasar Gelap, Polisi Upayakan Mitigasi

Data Inafis Polri disebut-sebut telah dijual seharga USD1.000 atau setara Rp16 jutaan di Dark Web disebut akan mengecek dan melakukan mitigasi terkait data Inafis yang diretas dan diperjualikan di situs gelap.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan akan terus berusaha menanggulangi lumpuhnya PDN dengan tim-tim terkait.

"Kita akan berusaha terus dengan tim-tim terkait dengan Kominfo, BSSN, maupun lainnya. mengenai data Inafis Polri kita akan mitigasi dan akan kita cek kembali," ungkap Irjen Sandi Nugroho.

Kepala BSSN Lerjen TNI Hinsa Siburian dalam konferensi pers pada awal pekan ini mengatakan bahwa data Inafis polri yang diretas disebut sebagai data lama. Tapi BSSN masih perlu melakukan konfirmasi lanjut.

"Karena ini kan data ini kan ditemukannya di mana dari sumber informasinya dari Dark Web kan Dark Web itu sama dengan pasar gelap, jadi tentu kita konfirmasi dengan kepolisian apa benar ini data kalian, mereka bilang itu ada data memang data lama itu sementara jawaban mereka tapi untuk lebih jelasnya nanti," ungkap Letjen Hinsa.

Bukan hanya data Inafis Polri, data Badan Intelijen Strategis atau Bais TNI juga turut diretas. Mabes TNI belum banyak memberikan respons terkait isu peretasan database TNI.

Mabes TNI mengaku masih melakukan pengecekan terhadap informasi tersebut. Sementara, akun X @murtadoan menambahkan situs gelap juga memperdagangkan data-data Kementerian Perhubungan terbaru.

Akun X @falconfits menyebut data Pemerintahan Kota Semarang diklaim turut dijual di situs gelap. Peretasan data lembaga negara bersamaan waktunya dengan dugaan serangan siber ke PDN milik Kementerian Kominfo yang berada di Surabaya.

Pemerintah mengaku tidak akan melayani permintaan tebusan sebesar Rp131 miliar kepada penyerang server PDN sementara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)