Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza Utara, Palestina rusak berat akibat agresi zionis Israel. Sebagian besar ruangan, termasuk ruangan yang dibangun dari bantuan pemirsa Metro TV juga rusak berat.
Rumah sakit yang dibangun sejak Mei 2011 ini rusak berat akibat serangan Zionis Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 40.000 orang. Gaza menjadi wilayah yang tidak bisa ditinggali sebab infrastruktur dan bangunan, termasuk Rumah Sakit luluh lantak.
Sebagian besar bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza di lantai 4 mengalami kerusakan. Begitu pula dengan peralatan medis, ruang operasi dan klinik. Pasukan tank Zionis Israel bahkan sempat menduduki Rumah Sakit Indonesia pada November 2023 serta menjebol pagar dan merusak pintu gerbang rumah sakit.
Ruangan Media Group yang dibangun dari bantuan pemirsa Metro TV juga belum bisa digunakan kembali akibat dibakar dan rusak terkena tembakan Zionis.
"Dulu ruangan ini merupakan sumbangan dari Media Group melalui MER-C. Saat ini ruangan ini sebagian sudah mulai direnovasi oleh manajemen rumah sakit. Ini awalnya kondisinya lebih buruk, dapat dilihat dari bekas-bekas kebakarannya," ujar Dokter Bedah Syaraf/Tim MER-C di Gaza, Dany Kurnia Ramdhan.
Meski demikian, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara masih beroperasi sebagian dengan memanfaatkan peralatan medis dan ruangan yang tersisa. Ada 100 hingga 200 pasien korban serangan Zionis yang ditangani rumah sakit ini.
Total korban jiwa akibat agresi Zionis jika merujuk jurnal medis Inggris, The Lancet, mencapai 186.000 jiwa. Jumlah itu menghitung tidak hanya korban kelaparan, pemboman dan serangan darat Israel, tetapi juga korban yang sakit tapi meninggal dunia akibat Israel mencegah para korban untuk mendapatkan akses berobat.