9 June 2024 01:44
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimulyono merespons tudingan Koalisi Masyarakat Sipil di Kalimantan Timur mengenai adanya perampasan tanah oleh pemerintah di wilayah IKN. Basuki memastikan tidak ada tindakan perampasan tanah.
Ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta, Kamis 6 Juni 2024, Basuki Hadimulyono mengaku bingung dengan istilah perampasan yang dimaksud salah satu LSM di Kalimantan Timur. Menurut Basuki, Presiden Jokowi selalu mengingatkan bahwa dalam pembangunan IKN, kepentingan masyarakat harus diutamakan.
"Bukan membantah saya enggak ngerti itu enggak ada istilah perampasan," ungkap Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024.
Basuki mengaku tidak mengetahui, apakah semua masyarakat telah dilibatkan dalam pembangunan IKN. Karena Ia baru saja ditunjuk untuk mengemban jabatan sebagai Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Sebelumnya Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim menyatakan kasus perampasan tanah yang dilakukan negara dinilai akan terus terjadi di IKN. Pergantian Kepala Otorita dan wakilnya disebut tidak akan menyelesaikan konflik perizinan lahan.
Isu keberpihakan terhadap masyarakat dalam pembangunan IKN ini, sebelumnya juga menjadi salah satu poin penting dalam pesan terakhir yang disampaikan kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, sebelum dirinya menyampaikan surat pengunduran diri, Senin 3 Juni lalu.
Dalam pesannya ini, Bambang meminta Otorita IKN untuk berpihak kepada masyarakat Sepaku, Penajam Paser Utara, agar hidup mereka lebih baik.
Baca: Pengelolaan Dana ASN oleh BP Tapera Belum Diatur |