Simulasi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah digelar di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Rabu, 18 Oktober 2023. Simulasi dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan kesejahteraan masyarakat selama rangkaian Pemilu 2024.
"Dari kegiatan simulasi yang telah kami laksanakan beberapa waktu lalu, catatan untuk kita semua itu adalah gambaran bagaimana kesiapan dari Polda Metro Jaya di dalam mengamankan setiap tahapan, mulai dari pendaftaran, penetapan, hingga pengumuman. Itu sudah dipersiapkan dengan baik," kata Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Pol Marsudianto dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Senin, 30 Oktober 2023.
Simulasi ini merupakan bagian dari latihan pra-Operasi Mantap Brata. Setiap kali ada Operasi Mantap Brata atau operasi-operasi lainnya sudah pasti ada latihan-latihan.
Operasi Mantap Brata sendiri akan berlangsung cukup lama yakni 222 hari mulai 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024. Dengan demikian, 162 ribu personel polri harus sudah dipersiapkan.
"Strategi yang kami laksanakan di dalam pelaksanaan pengamanan ini tentunya itu harus melibatkan berbagai pihak. Ini yang harus kita catat," ujar Kombes Pol Marsudianto.
Personel yang dilibatkan dalam pengamanan Pemilu 2024 tidak semua berasal dari polisi. Tetapi juga melibatkan TNI dan pemerintah provinsi.
Kepolisian akan bersinergi dengan potensi yang ada. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan dan menjamin pelaksanaan semua tahapan pemilu berjalan dengan baik.
"Rasanya mustahil polisi bekerja sendiri, semua harus ada dukungan, termasuk masyarakat dan berbagai elemen lainnnya," tutur Marsudianto.
Ketika merencanakan pengamanan, kata Marsudianto, Polda Metro Jaya selalu mendengarkan dan memperhatikan intelijen. Salah satunya adalah Perkiraan Khusus atau Kirsus Intelijen.
"Jangan sampai ada satu bagian pun yang sudah ditulis kan disitu dengan detail tidak diatensi, tidak direspons," ungkapnya.