Romahurmuziy Sebut Pola Pemilu Kali Ini Berbeda

15 February 2024 20:33

Jakarta: Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Romahurmuziy, menyebut pola pemilu kali ini berbeda. Hal ini menyorot soal perolehan suara yang kecil diraih pasangan Ganjar-Mahfud.

Menurutnya, sejatinya pasangan Ganjar-Mahfud unggul di luar negeri. Misalnya, di Amerika Serikat (AS), London, dan Prancis. 

"Saya komunikasi dengan kawan di sana," ujar Romahurmuziy, Kamis, 15 Februari 2024.

Jika unggul, seharusnya pasangan Ganjar-Mahfud tidak memperoleh suara yang kecil. Rata-rata 16 persen untuk saat ini. Tertinggal jauh dengan pasangan Prabowo-Gibran 57 persen dan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) 25 persen.

Situasi ini mirip ketika Joko Widodo (Jokowi) berhasil memenangi pemilihan presiden (pilpres) pada 2014 dan 2019. Jokowi berhasil unggul di luar negeri.

Begitu juga dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 dan 2009. SBY berhasil unggul di luar negeri dan keluar sebagai pemenang.

"Kali ini betul-betul jungkir balik," ujarnya.
 

Baca: Sehari Usai Pencoblosan, TPN Ganjar-Mahfud Gelar Rapat Internal dengan Partai Koalisi

Dia menyoroti ada perbedaan pola yang mencolok antara kubu Ganjar dengan Prabowo. Diduga kuat, Prabowo-Gibran terbantu dengan adanya bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

"Ga dapat bansos murni hasilnya," katanya.

Romahurmuziy menyindir politisasi bansos yang diduga untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Dia menyebut siapapun bisa menang.

"Kalau yang dapat sentuhan bansos, saya selalu katakan begini, yang namanya anggaran 492 triliun, monyet aja dibekalin, itu jadi presiden, apalagi manusia," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)