Gestur minta maaf Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana menjadi sorotan. Permintaan maaf atas tindakan menghina penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah itu dinilai intimidatif.
Miftah Maulana mendatangi rumah Sunhaji, penjual es teh yang dihinanya, di Magelang, untuk minta maaf secara langsung. Namun dalam pertemuan Miftah di rumah Sunhaji, warganet menyoroti sikap sang pendakwah itu. Miftah Maulana yang merangkul Sunhaji dinilai seolah-olah intimidatif.
Lalu pada pertemuan Sunhaji di kediaman Miftah Maulana, saat momen keduanya saling merangkul erat juga kembali menuai sorotan. Miftah merangkul Sunhaji begitu pula sebaliknya.
Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai, permintaan maaf yang dilakukan Miftah Maulana terlihat intimidatif dan tidak tulus. Ia menilai, Sunhaji tidak begitu nyaman dengan sikap Miftah yang tiba-tiba akrab dan merasa dekat dengannya.
"Setelah meminta maaf, menurut saya ada gestur-gestur yang mesti diperbaiki sebagai simbol permintaan maaf yang tulus. Semoga hal ini tidak terjadi lagi dan ada sebuah evaluasi yang terbuka dari pemerintah sehingga bisa diketahui oleh rakyat banyak bahwa ini adalah bentuk ketegasan dari pemerintahan Pak Prabowo," kata Hendri.
Penghinaan berbalut kelakar yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji direspons dengan kekecewaan mendalam. Miftah menjadi sorotan setelah videonya meledek pedagang es keliling viral di media sosial.
Miftah terlihat sedang berceramah lalu menyapa seorang pedagang es teh yang sedang lewat. Miftah bertanya apakah dagangan sang penjual sudah laku, lalu Miftah meminta sang pedagang kembali berjualan jika ingin dagangannya habis sembari melontarkan kata kasar sambil tertawa.