NEWSTICKER

Pilpres Memanas, Kini Cawapres Jadi Kunci Dongkrak Elektabilitas Capres

N/A • 24 May 2023 21:35

Jelang Pilpres 2024 bursa calon presiden (Capres) mulai memanas. Calon wakil presiden (Cawapres) menjadi kunci mendongkrak elektabilitas untuk lolos pada pemenangan pilpres 2024. 

Namun, hingga kini dari ketiga calon yang akan berkontestasi belum mengumumkan siapa pendamping mereka di Pipres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha mengatakan, ketiga calon yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 memiliki peluang menang yang sama. Jadi, penentuan Cawapres bisa berdampak signifikan.

"Pertama ini tidak ada yang menjadi incumbent di Pilpres 2024, Kedua, Anis Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ketiganya memiliki peluang menang yang cukup sama. karena dua variabel ini, maka posisi Cawapres menjadi variabel penting dan menentukan. Keliru menentukan Cawapres bisa menggerus suara capres atau tepat memilih Cawapres bisa menjadi kontributif secara elektoral," ujar Hanta dalam Primetime News, Metro TV, Rabu (24/5/2023).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan belum diumumkannya pendamping dari Prabowo Subianto. menurutnya variabel momentum sulit ditemukan dalam dinamika politik.

"Pastinya kita tunggu pengumuman dari Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, momentum dalam politik tidak bisa dikatan mudah. Meskipun, formula sudah jelas beberapa momentum bisa berubah atau tidak. Varialbel momentum menjadi penting karena semua koalisi yang ada belum menentukan final siapa capres dan cawapres," ujar  Jazilul

Namun, menurut Hanta, lambatnya ketiga capres bersama dengan koalisinya menentukan Cawapres bukan merupakan strategi, melainkan sulit untuk menentukan Cawapres.

"Ada plus minus mengenai pengumuman Capres-Cawapres dini. Namun, dari sisi publik tentu kita diuntungkan, dan parpol punya waktu untuk meningkatkan elektabilitas tergantung strategi yang diambil oleh setiap partai. Namun, yang sekarang ini bukan lebih pada strategi memang ada kerumitan dalam menentukan cawapres," ujar Hanta.
(M. Khadafi)