Kemacetan di Jakarta semakin banyak menimbulkan kerugian dari segi ekonomi dan kesehatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kerugian materi akibat polusi udara yang ditimbulkan mencapai Rp17,8 triliun pada periode Januari hingga Maret 2023.
Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mengatakan, penyebab kemacetan yang paling menonjol ialah penggunaan kendaraan pribadi. Secara khusus sepeda motor.
Dari sisi lain, kendaraan pribadi yang ada di Jakarta bukan hanya berasal dari warga Jakarta saja. Pada hari kerja, kendaraan pribadi dari wilayah sekitar turut masuk ke Jakarta dalam jumlah yang besar.
"Bukan hanya berasal di Jakarta saja, tetapi dari Jabodetabek ya. Dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Itu semuanya menyerbu Jakarta," kata Nirwono, Jumat, 30 Juni 2023.
Dari hasil riset tim Metro TV, jumlah kendaraan pribadi terus mengalami peningkatan dari 2019 hingga 2022. Jumlah kendaraan sepeda motor pada 2019 mencapai 15,8 juta. Pada 2022 naik menjadi 17,6 juta.
Sementara untuk kendaraan mobil mencapai 3,3 juta pada 2019. Kemudian naik menjadi 4,1 juta pada 2021. Lalu jumlah pengguna kendaraan pribadi mobil sempat mengalami penurunan pada 2022 menjadi 3,6 juta.
Kemacetan yang sudah terjadi bertahun-tahun ini tentu memberikan kerugian juga terhadap lingkungan, dalam hal ini pencemaran udara. Dengan jumlah penduduk DKI Jakarta yang mencapai sekitar 34,54 jiwa, dampak pencemaran udara juga sudah dalam berada dalam kadar yang berisiko untuk kesehatan manusia.
"Tentu pencemaran udara yang begitu tinggi sangat berbahaya bagi warga Jakarta. Polusi udara itu sudah tidak bisa ditawar. Seharusnya menjadi acuan kenapa kita harus mengurai kemacetan lalu lintas," ujar dia.
Jika tidak ada solusi untuk mengatasi kemacetan, diprediksi orang akan semakin sulit keluar rumah dalam waktu 10 tahun ke depan. Menurut Nirwono, gejala ini sudah mulai terlihat.
"Gejala ini sudah mulai muncul pada saat jam pagi berangkat dan pulang kerja.
Kalau ini dibiarkan maka seiring waktu semakin meluas. Lama-lama setiap hari kerja (selain Sabtu dan Minggu) akan selalu macet total," ujar Nirwono.