Jakarta: Gusdurian, jaringan yang lahir untuk memperjuangkan nilai-nilai perjuangan Abdurrahman Wahid atawa Gus Dur, sejatinya berdiri netral saat Pemilu 2024. Fans Gus Dur harus berdiri di semua golongan.
"Siapa pun (calon presiden) yang maju, semua harus didukung. (Sulit membayangkan) Gusdurian akan satu komando untuk satu nama," ungkap pengamat politik Adi Prayitno kepada Metro TV, Jumat, 8 September 2023.
Menurut Adi, bukan perkara sederhana menghendaki Gusdurian satu komando dalam kosntalasi Pilpres 2024. Apalagi setiap dari Gusdurian memiliki preferensi pilihan politik yang berbeda-beda.
"Bahwa saat ini Gusdurian, misalnya, lebih condong kepada Presiden Joko Widodo, ya biarkan saja. Juga ketika Gusdurian tidak memilih Prabowo Subianto pada Pemilu 2019," kata Adi.
Adi menambahkan, yang patut dicermati adalah jangan sampai Gusdurian membuat deklarasi secara formal untuk mendukung calon tertentu. Justru itu akan membuat Gusdurian terbelah. "Kecuali kalau itu pilihan personal, tidak mengatasnamakan Gusdurian," ungkap Adi.
Pendapat Adi seiring dengan sikap Koordinator Nasional Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Putri sulung Gus Dur yang karib disapa Alissa Wahid itu memastikan, Gusdurian netral pada Pemilu 2024.
Namun, Zannuba Arrifah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur, punya pandangan berbeda. Menurut dia, Gusdurian harus satu komando saat memilih satu calon presiden. Yenny Wahid bahkan sudah terang-terangan merapat kepada Prabowo Subianto, capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju.